3 Langkahku Menjaga Keharmonisan Bertetangga

Aku akan fokuskan dalam 3 langkah menjaga keharmonisan bertetangga karena ini  amatlah penting dalam membina kesinambungan dalam hubungan antar individu yang pastinya masing-masing memiliki karakter dan sifat yang berbeda-beda. 






1. TOLERANSI

Kata toleransi ini yang aku ambil dari WIKIPEDIA secara bahasa berasal dari kata "tolerare" (latin) yang berarti sabar dan menahan diri. Berpedang kepada sabar dan menahan diri ini mampu menimbulkan satu sikap baik antar individu, kelompok dalam kehidupan di masyarakat mampu menghidupkan rasa saling menghormati, menghargai dan menjauhkan terjadinya sikap membedakan satu dan yang lain. Dalam suatu kelompok masyarakat pastilah terdapat berbagai golongan yang berbeda-beda -- dengan sikap toleransi ini kita dapat menghindari terjadinya diskriminasi. Secara umum dengan sikap toleransi kita sebaiknya bisa menghargai pendapat atau pemikiran orang lain yang bisa jadi berbeda dengan kita.  Toleransi mampu menebalkan rasa kebersamaan antar individu tanpa memandang suku, ras, agama ataupun golongan. Hidup serasa nyaman dan damai dengan adanya toleransi ini. Kita harus bertoleransi dengan lingkungan tempat kita tinggal agar kenyamanan tercipta, menjaga kebersihan di luar rumah, menjaga agar tetangga pun tidak ada yang terkena dampak negatif dari aktivitas kita, baik aktivitas berkebun, kegiatan lain dan hobi memelihara binatang peliharaan dan lain sebagainya.Ini pun termasuk toleransi lho!


2. BERGABUNG DENGAN KELOMPOK YANG ADA

Di-era digital ini pastilah para pemilik telepon genggam berbasis Android dan para pemilik alat-alat elektronik lain seperti misalnya komputer, laptop, tidak asing lagi dengan grup yang bermunculan untuk kemudahan komunikasi antar sesama anggota/warga/kelompok masyarakat. 


Siapa yang tak kenal dengan aplikasi yang satu ini -- sangat populer bernama WhatsApp-- untuk ponsel Smartphone (ponsel cerdas). Melalui grup ini siapapun yang menjadi anggota bisa memperoleh informasi yang disajikan dan yang mungkin setiap saat akan cepat berganti. Nah, dengan mengikuti grup WhatsApp yang dimiliki oleh kelompok yang berkaitan dengan ruang lingkup kita segeralah kita bergabung, agar kita selalu mendapatkan informasi terkini dengan melakukan obrolan secara  online. WhatsApp ini sangat membantu keeratan antar anggota. Seperti aku, misalnya yang seringkali meninggalkan lokasi tempat tinggal, tetap tidak ketinggalan info terkini dan selalu mendapat yang terupdate mengenai kondisi dan situasi pemukiman tempatku tinggal. Asyiknya bukibuk dan pakbapak di RT-ku sudah pada canggih dengan menggunakan aplikasi ini.



3. SALING PEDULI

Saling peduli ini sangatlah luas artinya -- tidak saja saling peduli dengan keadaan salah satu anggota/warga yang sedang kesusahan atau kesulitan, tapi juga turun tangan dan ambil bagian untuk membantu menyelesaikan kesulitan yang dialami warga.  Rasa peduli ini mengeratkan hubungan artar warga. Seperti di wilayah tempat tinggalku, satu anggota akan mengadakan hajatan, misalnya, atau sedang ditimpa kemalangan, maka dengan kepedulian yang pekat ini seperti tersengat lebah para bubibuk berkumpul dan berembuk dalam sebuah rapat kecil. Kepanitian pun terbentuk. Untuk kemalangan, tanpa bak-bik-buk kami menyebar dengan tugas memasak yang didanai dulu oleh Majelis Taklim. Yang memiliki hajatan pernikahan, tinggal membagikan saja baju seragam, nah, para bukibuk ini cukup piawai untuk jadi Panitia apa aja.


Yang tak kalah pentingnya adalah silaturakhim melalui ajang kumpulan ARISAN sebulan sekali dan PENGAJIAN satu kali dalam seminggu. Yups, dalam keadaan apapun kebersamaan itu selalu indah.


Sebetulnya masih ada langkah-langkah lain yang harus ditegakkan untuk menjaga keharmonisan hidup bertetangga ini, tapi 3 langkahku menjaga keharmonisan bertetangga, kiranya sudah merupakan titik tolak untuk membentuk keharmonisan bertetangga dan membangun saling peduli sesama. Aamiin.


Komentar

  1. Berada di satu kelompok tertentu di Whatsapp itu tergantung klik atau gak kitanya ya bun, kadang aku sesekali aja nongolnya tapi kadang juga bawel :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Lidya, itu untuk chatting memabg kitanya klik dulu, baru deh lancar. Tp utk info apa aja perlu banget rajin ngecek Grup WA. Iya, kan? Kafang bunda gak sempet radanya gimanaaa, gitu.

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Wah tipsnya benar banget, bun. Sama tetangga kudu baik. Rasulullah juga mengajarkan agar kita berbuat baik kepada tetangga.

    BalasHapus
  4. Saling toleransi itu penting sekali ya untuk menciptakan kerukunan sesama tetanggaan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau kita hidup di Texas yg jarang banget tetangga, mungkin aca tokeransi bisa di ignore,vtapi kitabkan di INA yg tinggal di pemukiman, padtinya toleransi harus ditegakkan, hehe..

      Hapus
  5. Klo sekomplek nggak akur rasanya nggak enak banget ya bunda Yatii.. aku ngerasain :'( sedih deh bun. Padahal aku maunya ya kompak dan adem ayem. Mereka harus baca tips dari bundaaa nih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaaa...pasti tu bukibuk yg bukan blogger yg bikin inspirasi bunda mencuat ke postingan ini nih, hehe...

      Hapus
  6. Paling susah soal toleransi ni, bun. Huhu. Soalnya ada tetangga rese. :( smg klo pindah nanti dpt tetangga lebih baik dan ramah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Holaholahola..ada Ila Rizky, apa kabar. Mksh udah mampir ke rmh bunda, tp gak disuguhin apa2 nih, selain rasa euforia, hehe..Btw kl ada tetangga yg rese, kita yg hrs usahakan berbaik-baim sama dia, jngn bosan dan kzl, nanti dia takluk, hahaha...hayooo
      .terapkan toleransi sampe berhasil. Sadarkan doi secara gak langsung dengan sikap kita yg manis semanis madu asli dari Malang. Lho!?

      Hapus
  7. Baru tahu bahwa "tolerare" itu berarti sabar dan menahan diri.
    Pantesan kita dalam berkelompok harus sabar, sabar, sabar.... menahan diri menahan mulut dan lainnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe, tul banget. Kl kita sabar -- orang yg gak sabar bisa ketularan sabar lho. Dia jg segen ma kiteee...

      Hapus
  8. Sabar...sabar ternyata arti dari toleransi ya bun, harus banyak bersabar karena lingkungan tempat tinggal kita dari beragam daerah dan latar belakang, apalagi lingkungan saya dekat dengan kawasan industri jadi beragam masyarakat ada di sini. Terkadang ada pergesekan juga, tapi bersabar dan di nikmati aja ya bun, biar hidup kita nyaman. Apalagi tetangga adalah saudara terdekat jika kita butuh bantuan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mutia sayang, sabar itu bukan mutlak artinya sabar, tp sabar adalah sikap kita utk bertoleransi. Kangen juga nih, kpn yuk bilang mak neng tanti kita ber-doodle-ria lagi.

      Hapus
  9. Setuju, Bunda Yati. Kita mesti bertoleransi, berbaur dengan mereka dan juga peduli.

    Alhamdulillah saya masih bisa seperti itu dengan tetangga. Para tetangga juga masih saling peduli satu sama lainnya. Gotong royong bareng. Bantu yang lagi kesusahan dan apalagi kalau bersih-bersih halaman dan jalan. Minggu pagi semangat 45.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang kalau mau lingkungan damai kita harus berani memulainya dari diri sendiri.

      Hapus
  10. Setuju Bunda, harus kompak dengan tetangga, tetangga adalah saudara terdekat, saling menjaga ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget harus bisa saling legowo sama tetangga. Kl ada apa2 tetangga yg paling dulu bereaksi, kan.

      Hapus
  11. sayang banget di RT-ku masih ada yang belum punya smartphone bunda jadi agak susah juga buat bikin group padahal memudahkan banget ya ada kelompok WAG

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mudah2an 1 keluarga ada yg punya jadi beritanya beranting seperti jg di rt t4 bunda tinggal.

      Hapus
  12. Penting banget saling peduli ini. Mengingat kan kita di masyarakat yang bakal selalu butuh tetangga. Saling menghormati juga penting, jaga etika gitu kan Bund.

    Salam manis,
    Artha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siiip, Artha, in shaa Allah sesama warga bisa seperti itu. Aamiin.

      Hapus
  13. Jadi inget waktu tinggal di kontrakan lama yg kompleks perumahan. Tetangganya ramah2, bikin betah. Ibu2 & bapak2 punya grup WA sendiri, setiap hari selalu rame.

    Sampai berbulan2 setelah pindah dari perumahan itu, tetep aja sering gabung di grup WA-nya. Sampai kadang "pekewuh" sendiri, udah nggak tinggal di situ tapi masih ngerepotin hahaha

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu