Kenapa Harus Takut untuk Berbagi?
Ya! Kenapa harus takut untuk berbagi? Sudah banyak cerita-cerita baik dari buku bacaan, berita-berita di televisi ataupun hasil dari mengulik isi surat-surat atau ayat suci Al-Qur'an yang membuat mata kita -- makhluk Allah yang normal dan sempurna -- untuk segera mengulurkan tangan buat berbagi. Kemampuan kita untuk berbagi janganlah kita menunggu saat kita memiliki materi yang berlebih. Berbagilah dari kekurangan kita, karena itu akan besar sekali pahala dari Allah yang akan kita dapatkan sebagai imbalannya -- sesuatu yang akan Allah berikan kepada kita di kala kita sudah melupakan apa yang pernah kita akukan. Kita lupa akan donasi yang telah kita berikan dengan ikhlas.
Ada kata pepatah atau apalah namanya yang pernah aku dengar: "Kalau kita memberi dengan tangan kanan, maka tangan kiri tidak boleh tahu" -- begitulah istilah yang sering kita dengar dari orang tua-tua zaman dulu. Kalau terjadi yang demikian, hilanglah pahalanya, kebaikan kita akan sia-sia di mata Allah Sang Pencipta, tak ada simpanan kebaikan kita untuk bekal hari nanti. Lalu apa yang sebenarnya diartikan dengan pahala itu.
Kenapa tentang pahala yang aku munculkan di sini? Karena pahala itu ada kaitannya dengan judul tulisanku kenapa harus takut untuk berbagi. Ketakutan kita untuk berbagi akan menghilangkan pahala yang sudah terbentang di depan kita dari Allah SWT.
Pahala, menurut Wikipedia dalam Al Qur'an -- dikenal dengan sebutan 'ajr (أجْر) yang berarti imbalan atas ketaatan terhadap Allah dan Sunnah Rasulullah. Jadi, kenapa harus takut untuk berbagi jika dalam Al Qur'an dikenal dengan sebutan 'Ajr. Banyak cara untuk berbuat kebaikan dengan berbagi tanpa ada tendensi kita sedang riya atau pamer. Apalagi bagi mereka yang sudah pernah merasakan mukjizat Allah yang tak terduga atas imbalanNya untuk apa yang telah kita bagikan. Paling mudah dan aman adalah melalui dompet dhuafa tentunya.
Kalau saja bukan untuk kebutuhan sebuah tulisan rasanya agak sungkan juga aku membeberkannya di sini tentang apa yang telah aku lakukan. Sama sekali bukan aku ingin pamer, namun in shaa Allah tulisan ini bisa juga dijadikan sebuah inspirasi bagi para pembaca blog ini. Inspirasi bahwa sangat mudah untuk berbagi, kapanpun bisa apabila kita ikhlas melakukannya, tak perlu menunggu hingga kita memiliki sesuatu yang berlebih. Sungguh! Any time, any place. Anda bisa berbagi dengan cara masing-masing. Apa saja dan bagaimanapun caranya. Tak perlu takut akan kekurangan karena berbagi. Jauhkan itu dari benak anda. Allah Maha Mengatur segalanya. Percayalah! Di luar nalar anda Allah akan memberikan mukjizatnya yang tak pernah anda duga. Subhaanallah.
MELAKUKAN HAL-HAL KECIL
Sebagai seorang pensiunan yang tak bergaji, hehe...karena jumlah pensiunku puluhan tahun yang lalu telah aku ambil semua demi memenuhi kebutuhan membayar uang kuliah anak-anakku dan untuk kebutuhan-kebutuhan lain yang tak perlu aku sebutkan di sini satu persatu. Aku tak pernah menyesalinya karena aku telah berbagi untuk anak-anakku. Mereka telah menjadi individu-individu yang mampu membuat aku bangga. Kini aku hanya mengandalkan support materi dari anak-anakku saja. Tapi aku tetap bisa berbagi dengan versiku dan aku tidak akan malu pada diriku sendiri berbagi dalam skala yang amat kecil sekalipun, yang penting ada keikhlasan di dalamnya.
Seringkali aku melakukan hal2 kecil yang bagiku bukan apa-apa, misalnya saja memberikan kelebihan uang kembalian ketika aku membeli segelas es campur yang dijajakan dalam gerobak dorong; tidak mengambil uang kembalian dari tukang sayur keliling yang berpanas-panas meneriakkan dagangannya di komplek. Atau menawarkan kepada pengamen apakah dia mau menerima sebungkus nasi lengkap lauk-pauknya dariku atau banyak variasi berbagi yang telah aku lakukan tanpa berpikir aku akan kekurangan karenanya. Yups, aku berbagi dari kekuranganku. Alhamdulillah, tanpa kuduga diluar dugaanku adanya balasan dari Allah begitu cepat. Suatu sore aku kedatangan tamu (teman lama) yang tak pernah bertemu puluhan tahun. Waktu yang lama tidak menjauhkan kedekatan hubungan kami. Tahukah apa yang ditinggalkannya untukku? Sepucuk surat, singkat sekali:
"Sepeninggalku periksalah di bawah alas meja ada sesuatu."
Tahukan anda apa yang aku dapati? Allah telah menghadiahkan aku sejumlah uang melalui tangan teman lamaku itu. Lebih singkat lagi tulisannya: "Cuma untukmu" -- huuh... kuatnya debar hati ini ketika melihat jumlahnya. Rp. 700,000. Tahun 2009 jumlah Tujuh Ratus Ribu Rupiah bukanlah jumlah yang sedikit. Nilainya bagiku besar sekali. Alhamdulillah.
Aku pun semakin rajin berbagi dengan cara yang lebih sederhana namun menurutku sangatlah afdhol. Apa itu?
DUS AQUA MENJADI SAKSI BISU
Apa akal agar aku bisa berkesinambungan berbagi dengan kemampuanku yang paling minim?
Mungkin saja (itu perkiraanku) para tetangga yang melihat (itu perasaanku) kenapa aku sering sekali membeli aqua gelas dalam dus, padahal tidak ada acara apa-apa di rumahku. Mereka pun tahu aku memiliki dispenser, so, untuk apa aku seringkali membeli aqua gelas dalam dus.
Source: Alfacart.com |
Ini yang mereka tidak tahu! Ini cara paling ringan yang aku lakukan! Dan ini pula yang alhamdulillah memberikan berkah buatku, menambah pahala buatku dan menjadikannya tabunganku untuk masa datang di alam sana. Aamiin.
Begini: Ketika terik matahari, aku selalu siap dengan perhatianku (yang ikhlas) untuk menawarkan minuman kepada para pengemis/pengamen yang kebetulan mendatangi rumahku ataupun tukang-tukang sampah yang rutin mengeruk tempat sampah di rumah-rumah warga komplek. Tak jarang juga aku bertanya kepada salah satu anggota tim-sampah, hehe...:
"Mas, ada berapa orang?"
"4 orang, bu," sambungnya. Tanganku mengisyaratkannya untuk ikut denganku.
"Ini buat beli ketoprak, ya," sambil kugenggamkan tanganku di telapak tangannya.
"Alhamdulillah, terima kasih, bu," sambil berlalu, tanpa melihat jumlah uang yang aku berikan.
Siapa sangka mereka akan memperlihatkan euforia yang membahagiakan hatiku ketika menerimanya dan tak lupa juga mengucapkan: "Alhamdulillah, bu. Terima kasih." Bukankah ucapan "Alhamdulillah" yang kita butuhkan? Karena kata alhamdulillah adalah rasa syukur kepada Allah yang telah memberikan rezekiNya kepada mereka melalui tanganku atas izinNya.
Nah! Kenapa Harus Takut untuk Berbagi? Ayo berbagilah dengan cara yang paling bisa mendatangkan rasa ikhlas di hati anda. Jauhkan rasa takut harta anda akan berkurang karenanya.
Masih tetap ragu untuk melakukan tindakan yang mulia ini. Hilangkah keraguan anda sekarang juga karena kini sudah ada wadah untuk menyalurkan dengan aman dan memudahkan anda mengumpulkan pahala anda untuk hari depan anda di alam yang tengah menanti kita semua -- Dompet Dhuafa tempatnya.
Source: PIXABAY |
“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Jangan Takut Berbagi yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa”
InsyaAllah yang namanya berbagi tidak akan pernah rugi ya, Bunda. Semoga Allah juga selalu memberikan keluasan hati pada saya untuk bisa senantiasa berbagi..aamiin
BalasHapusBetul sekali, berbagi dengan ikhlas akan mendapat imbalan dari Allah yang tak pernah kita duga.
HapusMemang jangan pernah takut berbagi, ayah mertua saya pernah bilang kita ngga akan miskin kok kalo bersedekah hehe. Memang kadang suka terasa berat, tapi harus dilatih untuk berbagi. Karena meski kepunyaan kita berkurang, tapi ada rasa bahagia yang hadir di hati kita ketika orang yang kita beri mengucapkan terimakasih.
BalasHapusSemakin banyak orang yang mengucapkan alhamdulillah atas apa yang kita berikan semakin berkah dikucurkan oleh Allah SWT.
HapusBetul bunda, gak perlu takut untuk berbagi. Apalagi untuk mereka yg membutuhkan.
BalasHapusSenang deh baca tentang persiapan sekardus aqua itu. Jadi pengen nyontoh juga nih
Hehehe dilihat dari harga memang tak kan mengurangi jumlah kekayaan, namun segelas air aqua akan memiliki nilai yang tak terhingga bagi yang membutuhkan. Subhaanallah.
HapusWhoaaa, DD memang luar biasa ya Bund.
BalasHapusBisa banget menginspirasi kita semuaaa
DD sangat menggelitik hati yang kaku ya, bisa langsung dengan ikhlas membuka dompet sendiri. Yeeeaaayyy...alhamdulillah masih digerakkan hati kita. Aamiin
HapusBetul-betul menginspirasi, Bunda.. Memang sudah sepantasnya kita tidak perlu takut untuk berbagi. Kita harus ikhlas semata-mara mengharap ridho Allah.. Insya Allah apa yang kita bagikan akan berkah untuk semuanya.
BalasHapusBunda hebat nih, kepikiran gitu ya menyediakan air mineral untuk mereka-mereka yang kehausan. Semoga Allah memberika pahala yang berlipat untuk Bunda Yati.
Terima kasih, Bunda, sudah berbagi tulisan ini.
Ya, namanya juga bunda orang yang tak memiliki harta berlebih. Kemampuan satu-satunya ya berpikir dan berusaha agar bisa berkesiinambungan untuk berbagi. Aamiin do'a Eri buat bunda.
HapusYa ampun bunda, ceritanya menginspirasi sekali... Memang berbagi itu ga harus besar2 ya, yg lebih penting itu konsisten...
BalasHapusAlhamdulillah, aamiin, Nathalia kalau memang bisa menginspirasi. Tentu bunda juga dapat pahala dari Allah SWT. Aamiin.
HapusTerimakasih telah share inspirasi, Bunda. Insyaallah sangat bermanfaat untuk diteladani. Bunda ini mirip banget dengan ibuku. Ibuku pun begini, walau gaji pensiunnya sangat pas-pasan.
BalasHapusHehe...bunda juga kan ibu online widdyanti yuliandari, kan? Begitulah usaha seorang yang boleh dikatakan tidak berpenghasilan tetap yang ingin sekali untuk bisa berbagi.
Hapusmakasih sharingnya bunda, iya seharusnya jangan takut berbagi ya bunda..karena Allah Maha Kaya..namun namanya manusia suka ada takutnya dan seharusnya berusaha melawan rasa takut itu dengan tawakal pada-NYa
BalasHapusMemang itulah ujian yang diberi oleh Allah sejauh mana kita mampu mengalahan keinginan yang egois dari diri sendiri. Hilangkan rasa khawatir dan perasaan negatif betuk lain dimana kita selalu diliputi ketakutan akan kekurangan kalau berbagi. Padahal Allah akan memberikan jalan lain sebagai gantinya.
HapusBetul bunda. Kenapa harus takut berbagi? Toh sebenarnya apa yang kita bagi itu akan balik lagi ke kita meski wujudnya berbeda. Rezeki juga Insya Allah bakal terus bertambah kok kalo rajin berbagi. :)
BalasHapusYups, tos dulu deh kita. Memang datangnya dari Allah dan Allah jua yang akan menentukan kapan saatnya kita akan mendapat kucuran rezekinya.
HapusBerbagi? Siapa takut ya bund.. Berbagi dalam konsep islam akan menambah rejeki, bukan mengurangi. Sudah banyak buktinya ya.. :)
BalasHapusBetul sekali, Aswinda Utari. Memang kita gak pernah tahu rumus yang digunakan oleh Allah SWT untuk menggantikan sesuatu yang kita bagikan dengan ikhlas.
Hapusbetul bun...rejeki itu sudah ada yang atur. malah semakin banyak kita berbagi akan semakin banyak yang kembali ke kita tidak hanya berupa rezeki uang tpai yang lainnya
BalasHapusYa, kita tidak boleh terpaku pada penggantian dari Allah berupa materi, tapi segala rasa yang tadinya kita tidak miliki kemudian Allah memberikan rasa sukacita, rasa bahagia karena telah berbagi. Itulah adalah rahasia Allah. Kitalah yang bisa merasakannya sendiri seberapa besar anugerahNya untuk kita setelah kita berbagi.
HapusBerbagi sekecil apapun itu bisa membuat orang senang.. Jangan ragu berbagi karena pahala menanti
BalasHapusYou are right, yuk kita berbagi dengan ikhlas dengan cara kita masing-masing. Allah Maha Melihat, kan?
HapusTerharu bacanya Bunda, tindakan kecil dan sederhana seperti membagi air minum dan lauk tapi begitu berarti..
BalasHapusBegitulah hati kecil bunda selalu memerintah bunda untuk berbuat sesuatu yang sebenarnya bunda tidak rencanakan. Begitu saja, terkadang bunda sendiri terkejut.
HapusMasya Allah, inspiratif, Bunda. Kita bisa berbagi dengan cara sederhana. Cukup pandai-pandai melihat cara/celah. Memberikan air bagi yang membutuhkan itu luar biasa. Orang yang meminumnya pasti bersyukur banget. Pas haus pas ada air. Baarakallahu fiik, Bunda. Sehat selalu, ya.
BalasHapusBegitulah yang ada dalam pikiran bunda because I had been there before, begitu kehausan, duit tak ada di dompet, rumah kenalan jauh, rasanya dunia akan berakhir karena kehausan. Tapi here I am, Niar.
HapusBarakallahu fiik, Bunda..
BalasHapusMemang berbagi itu berat di awal yaa Bun..
Godaannya ada aja.
Tapi kalau sudah dijalani, in syaa Allah dimudahkan.
Hanya orang-orang yang kuat imannya yang bisa mengalahkan diri sendiri dari rasa keserakahan dan lain sebagainya, sehingga berat baginya untuk berbagi.
HapusBerbagi tak akan membuat miskin, besar maupun kecil jika mengharap ridho Allah semata akan membuka pintu surga nantinya. Sebab ada pintu surga khusus bagi orang-orang yang senang bersedekah.
BalasHapusKita yang berhati ikhlas akan berpikiran sama. Ikhlas berbagi dengan bersedekah dalam bentuk apapun.
HapusMemang berbagi itu pasti tidak akan mengurangi harta kita, kebutuhan kita, tapi kuakui kadang setan menjerumuskan saat akan berbagi ada bisikan, jangan banyak-banyak masih banyak kebutuhhan ini itu. Ah, padahal jelas-jelas itu salah...semoga kita semua semakin memiliki hati yang penuh kasih yam bun
BalasHapusHehehe...memang kan itu tujua Allah menciptakan mereka (para syaitan itu) untuk menggoda iman kita. Kita kuat, kita menang. Allah pun mengucurkan berkahnya. Aamiin.
HapusProgram Dompet Dhuafa ini bikin aku sadar kalo berdonasi tak mesti di nanti-nanti. Bisa sekarang dengan berapa pun yang kita mampu.
BalasHapusIya, Nia, kan gak ada yang lihat (hanya Allah yang Maha Tahu) berapa jumlahnya yang kita serahkan kepada DD.
Hapussemakin kita giat berbagi, maka semakin mudah hati kita digerakkan untuk peduli pada orang lain. terima kasih Bunda atas artikelnya yang menjadi pengingat untukku kembali
BalasHapusBetul sekali, berbagi juga kalau selalu kita biasakan akan menjadikan kita addicted dibuatnya (addictted yang sangat positif).
HapusSekecil apapun berbagi, pasti berkah, yang penting hati ikhlas. Jangan pernah takut berbagi terus ya.
BalasHapusBerapapun kita berbagi bagi seseorang lain akan menjadi nilai lebih yang tak ternilai diikuti pahala bagi diri kita.
HapusBetul bangeeet Bunda.. aku percayaaa banget dengan kekuatan sedekah dan berbagi
BalasHapusIya, Indah, apalagi bagi siapa saja yang telah merasakan kemukjizatan yang Allah berikan karena kita ikhlas berbagi.
HapusSubhanallah dahsyatnya bersedekah, bakal mendapatkan ganjaran lebih baik dari Yang Maha Kuasa ya
BalasHapus