3 Tips Berpuasa untuk Anak Kecil
Day-21
Mereka aku belikan masing-masing sebuah celengan dari bahan tanah liat bakar dalam bentuk ayam jago, hanya seorang yang celengannya berbentuk harimau. Nah, disamping itu aku juga memiliki Mbak yang sangat tekun solat dan berpuasa, 3 orang kakak beradik yang bisa aku andalkan untuk menjaga anak-anakku. Anak-anakku saling melindungi ketika mereka masih duduk di SD. Uang jajan tetap berlaku dan aku berikan ketika usai saat berbuka. Anak-anak kecil itu kan sangat senang dan bahagia bila mereka dibiarkan beramai-ramai bersama teman-teman sebaya pergi ke mesjid. Ini juga aku jadikan ajang celengan tambahan buat mereka:
mereka tak kuat, tidak ada sanksi bagi mereka untuk buka setengah hari dengan alasan yang jujur.
Sumber gbr.musliman.or.id |
Judul postingan Tips Berpuasa untuk Anak Kecil akan aku paparkan tentang bagaimana aku mengajarkan kepada anak-anakku ketika mereka sudah berusia tujuh tahun. Cara yang aku terapkan sangatlah sederhana yaitu, apa boleh buat, dengan iming-iming kalau tak puasa maka;
(1) tak akan diberi uang jajan. Mungkin cara ini terlalu ekstrim ya, tetapi itulah yang aku trapkan. Anak pertamaku tidak berhasil diselamatkan karena aku mengalami keguguran. Kemudian kehamilan
kedua yang merupakan anak pertamaku lahir dengan selamat, bayi laki-laki -- sama -- ketika berusia 7 tahun juga aku ajarkan berpuasa dengan cara yang sama. Selisih usia antara anakku yang pertama dan kedua berselisih hanya 11 bulan, hehe... Yang kedua dan ketiga yeeaayy...KB berhasil. Selisih usia mereka 4 tahun. Daaan...yang ketiga dan keempat balik lagi tuh usia mereka berbeda hanya 11 bulan. Allah mempercayaiku untuk mengasuh anugerah buatku -- titipanNya -- Aamiin
(2) Siapa yang solat magrib aku beri lagi tambahan dengan catatan harus dimasukkan ke dalam celengannya. Langsung. Aku tidaklah terlalu kaku dalam mendidik anak-anak berpuasa. Ada
pertimbangan yang adil buat mereka -- mereka harus mengatakan tak kuat
berpuasa andai benar
Aku bukan ibu yang kejam lho... Dua tips telah aku laksanakan dan berhasil dengan sukses. Namun terkadang anakku yang lelaki yang agak sulit dikendalikan. Uang diterima dan dimasukkan ke dalam celengan, tetapi ia tak mau ke mesjid untuk solat. Ia lebih memilih bermain dengan kain sarungnya sambil diputar-putarkan, berlari dengan ceria. Lalu akankah ia aku pecut dengan lidi? No way! Ia aku maafkan, sejauh binar matanya penuh kegembiraan aku pun bahagia.
(3) Kebiasaan baik yang selama ini aku tanamkan apalagi bila tiba saat di bulan Ramadhan mereka harus tidur siang walaupun hanya satu jam. Kalau tidak tidur siang mereka tidak dibolehkan untuk meneruskan puasanya, sehingga kehilangan jatah uang jajan yang akan dimasukkan ke dalam celengan. Bisa dibayangkan mereka tidak akan rela kehilangan uang jajan untuk mengisi celengan mereka. Anak-anakku lebih memilih tidur siang ketimbang kehilangan jatah.
Tapi sebetulnya anak-anakku sangat mencintai puasa. Berbagai cara aku coba untuk memancing mereka buka puasa tak pernah berhasil. Salahkah aku memberi mereka pancingan seperti ini?
Salut untuk anak-anakku yang kini telah menjadi emak-emak.
Alhamdulillah hingga mereka kini mempunyai anak-anak, juga menerapkan cara melatih berpuasa mirip dengan cara yang kuterapkan kepada mereka ketika mereka kecil. Haha...like mother like children.
Komentar
Posting Komentar