Ketika aku berkeluh kesah tentang susahnya menggali ide untuk ditorehkan dalam tulisan di blog kepada seseorang yang menjadi Panutanku di dunia online, beliau hanya menjawab dengan singkat: "Ide Itu Pating Sliwer!" Sayangnya beliau telah berpulang menghadapNya. Kini, ketika aku dihadapkan pada keluh kesah yang sama, tak ada lagi tempat menumpahkan kegalauan itu. bukan saja menjadi Panutanku, namun Panutan hampir semua blogger yang berkecimpung di dunia online. Siapa lagi kalau bukan sosok yang dikenal dengan panggilan Pakde! Yups! Pakde Abdul Cholik yang kini telah meninggalkan kita semua. Semoga arwahnya ditempatkan di sisi Allah SWT dengan sebanyak amal yang telah almarhum sebarkan kepadaku dan kepada blogger lain di dunia online.
Kini aku akan mengikuti saran dan jawaban singkat yang almarhum berikan kepadaku: Betulkah memang Ide Itu Pating Sliwer. Namun bagiku tetap saja sulit sekali mencari ide. Ide Itu Penting untuk Membuat Sebuah Postingan. Tanpa ide mungkinkah akan terjadi seperti yang aku alami? Yang penting bagaimana kita bisa menangkap ide yang pating sliwer itu. Pastinya ini tidaklah mudah apalagi bagiku yang sejak menjadi blogger tahun 2009, seharusnya sudah mahir dengan segala tips dan tricks di dunia perblogingan masiiih saja menjadi blogger yang menyandang predikat newbie. Opo ora genah. Nah, tentu saja yo ora genah, hehehe... Karena itu aku harus bangkitkan semangat ngeblog kembali. Sudah hampir lima bulan aku biarkan saja blog yang kumiliki ini nganggur menanti ketukan jemariku di atas keypad laptop jadul yang sudah seharusnya di lembiru. #menghayalpunyaleppybaru, wkwkwk...
Andai aku mampu menyelesaikan tulisan ini hingga tuntas bahkan semangat ngeblog semakin menggebu, maka itu berarti aku sedikit demi sedikit sudah berhasil menyerap dan memaknai jawaban singkat dari almarhum -- Selagi ada semangat dan keinginan mengetukkan jemari di atas keyboard laptop, maka ide itu akan saling berkejaran mengisi halaman yang tadinya kosong ini. Alhamdulillah, aku akan membuktikan dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin untuk terus membiarkan jari-jari berkulit keriput ini berkejaran mengisi halaman putih ini dengan untaian kata-kata yang bermakna tentunya. Insya Allah, untuk bukti akan kebenaran jawaban singkat Pakde.
Apakah benar adanya "Ide Itu Pating Sliwer!" -- and I'm going to start selecting two of those.
Ini dia!
I. Masa Pandemi
Ternyata selama masa pandemi ini banyak sekali topik dan tema atau apa pun namanya yang bisa kita manfaatkan sebagai bahan tulisan. Kemana saja aku selama ini? Apakah faktor X (usia) yang menyebabkannya? Atau ada sebab lain yang menghalangiku untuk duduk di depan laptopku dan mulai mengutarakan apa saja yang ada dalam benakku dan varian pengalaman yang aku punya selama masa pandemi etcetera, etcetera, etcetera. . Pernah memang beberapa tulisan sudah menghias blogku, tapi the latest postingan terhenti di bulan Mei 2021. Setelah itu? Memang tepat sekali jawaban dari Panutanku (almarhum) -- Ide Itu Pating Sliwer -- tergantung kepada seberapa kuat semangat dan keinginan kita untuk menangkapnya dan gak pake lama menorehkannya sebagai postingan.
II. VAKSINASI COVID 19
KEHEBOHAN APA YANG TERJADI DENGAN PROGRAM VAKSINASI?
es |
Sumber Foto : Antara Foto/Agus Suparto |
Pada tanggal 13 Januari 2021 vaksinasi mulai digalakkan di Indonesia dan Orang Pertama Indonesia, Presiden Joko Widodo menjadi pioneer dalam program vaksinasi Covid 19 ini, telah melakukan suntik vaksinasi Covid 19 (Sinovac) diikuti oleh sejumlah pejabat, tokoh agama, organisasi profesi serta perwakilan masyarakat yang juga mengikuti vaksinasi ini.
Lalu apa yang dimaksud dengan sub-judul ini? Hehe...itu hanya menyangkut tentang kehebohanku dan kegalauanku menghadapi masa-masa untuk di vaksinasi. Selalu saja mundur-maju untuk melakukannya. Aku selalu berusaha mencari alasan untuk tidak divaksin. Alasannya tentu saja karena punya pikiran yang berlebihan di dalam kepala tentang istilah-istilah Swab, PCR atau apa lagi yang menyangkut vaksinasi.
Semua kegalauanku dan kekhawatiranku tidak beralasan karena vaksinasi tidak ada hubungannya dengan swab, pcr dll. Mulailah pikiran ini tenang dan pada tanggal 30 Juli 2021 aku memberanikan diri mengajukan pendaftaran untuk difaksinasi. Lansia mendapat prioritas utama di Puskesmas Pondok Benda, wilayah tempat tinggalku. Namun karena dalam wawancara aku jujur mengatakan tiga bulan sekali aku masih harus kontrol ke Dokter Jantung dan Spesialist Pembuluh Darah -- faksinasi diurungkan -- menunggu hasil rekomendasi dari dokter yang merawatku -- istilahnya faksinasi -- DITUNDA.
Alkisah, hehe...setelah mengantongi Surat Layak Vaksin dari dokter yang merawatku barulah faksinasi ke-1 dilakukan dengan sukses pada tanggal 14 September 2021, tanpa antrian panjang dan tak ada kesulitan apapun, semua lancar. Bahkan aku merasa sebagai Lansia mendapat pelayanan dari Petugas GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di wilayah Nusa Loka Ciater, Tanggerang Selatan bak pejabat V-V-I-P. Begitu turun dari boncengan motor langsung disambut oleh Petugas, diarahkan dan di-antar ketempat tensi. Tensi bagus. Faksinasi bisa diberikan.
Pengaturannya sedemikian baik, LANSIA serta Perempuan yang membawa bayi mendapat prioritas pelayanan utama. Salut buat Panitya Penyelenggara vaksinasi yang telah menjaga ketertiban dan protokol kesehatan .yang optimal.
Faksinasi ke-2 telah terlaksana pada tanggal 9 Oktober 2021 juga di Komplek Nusa Loka Ciater. Semangatku lebih baik dari faksinasi pertama, tensiku lebih teratur. Mungkin karena sudah merasakan betapa leganya hati ketika sudah mendapatkan faksinasi pertama.
Nah! Kan? Aku telah berhasil menangkap ide yang pating sliwer itu.
Bagaimana dengan cerita tentang faksinasi Anda? Semoga sejak awal tidak pernah ada keraguan seperti yang terjadi denganku. Aamiin.
alhamdulillah sudah vaksin ya bunda. . semoga bunda selalu sehat ya bunda bisa melakukan kegiatan yg bunda sukai^^
BalasHapussemoga almarhum pakde diberikan tempat mulia di sisi Allah amin ya rabbi. Beneeer, 2 ide yang bunda tulis bisa berkembang bangeeet itu ya. Aku pernah curhat juga tentang masa pandemi di blog. Bunda dari 2009 masih semangat, masya Allah tulisan2nya pasti bermanfaat buat para pembaca seperti aku.
Iya, mbak Suci, udah lm memang tp tetep aja masih newbie blm bisa menyajikan tampilan blog dan konten yg lbh baik dr yg sekarang.
HapusBetul bunda Yati, ide itu jadi salah satu poin penting utk mulai menulis selain mood dan semagat tentunya.
BalasHapusSehat selalu ya..dan tetap berkarya
Betul sekali tp agak sulit ya menemukan dan menyatukan mood dan semagat, hehe..
HapusAlhamdulillah Bunda sudah berhasil di vaksin lengkap ya. Ikut seneng bacanya. Sehat terus ya Bunda. 😍
BalasHapusSeperti kata alm Pakdhe, ide kui pating sliwer pancen, "yen tanggap"
Rani sayang, itu lho "yen tanggap" nya koq ya rasanya Makjleb di dada bunda nih jadi harus semangat ya nangkep ide. mksh Rani.
HapusMenangkap ide jadi salah satu modal dasar menulis. Mood dan kesehatan juga. Beberapa penulis diberi kelebihan punya semua ini, beberapa harus memperjuangkannya.
BalasHapusSemangat untuk terus berbagi Bunda...
Iya mbak Susi jngnkan nangkep ide, abis nikin postingan lali je gmn caranya klik biar keluar link dan gak ada https://......../m
HapusSaya kadang kalau ide itu udah ada, eksekusinya yang belum, hehe ... Makasih sharingnya, Bunda Yati. Alhamdulillah saya dan keluarga juga udah vaksin. Anak yang belum. Bunda Yati tetap semangat nulisnya, perlu dicontoh ama saya nih.
BalasHapusIya nih sejan nonton KEB IG Live hrs memacu semangat nih. Buat apa jd blogger kl gak ngeblog, hehehe Harus jeli cari ide ya.
HapusBundaa, selamat yaa akhirnya bisa menaklukan rasa takut vaksin. Sehat2 terus pokoknya.
BalasHapusBtw, kangen Pakdee. 🤗
Iya, Idah, malu jhga ma cucu2 yg pd berani hehe..
HapusIya Allah menyayanhi Pakde ya, begitu cepat almarhum diambil. Cuma kopdar 1 x tp akrab banget gsk mimir alm. itu bloger Panutan.
wah Alhamdulillah ya bunda sudah lengkap vaksinasinya
BalasHapusmemang benar ya bun, klo mau nulis butuh ide
makanya bahaya klo kehabisan ide
Iyz dee dptnya pun dit4 yg nyaman 2x hadir tanpa antri. Blog bunda lm nganggur gak ada ide.
HapusAlhamdulillah sudah vaksin ya, Bun. Sehat selalu yaa.. Memang ide itu penting banget buat menulis ya, Bun. Dulu saya diajarkan walaupun belim nulis, ketika ide itu mucul langsung dicatat. Jadi disaat kita mau nulis ga ada ide. Kita bisa buka catatan tabungan ide
BalasHapusBetul, memang hrsnya begitu. Ini mah bunda boro2 nulis dpt ude aja susah, hiks.
HapusAlhamdulillah bunda mulai nulis lagi. Sudah vaksin juga ya bun hebat nih. Jadiingat masa-masa ketemu pakde Cholik ya bun
BalasHapusIya Lidya kl mau jd bloger ya hrs bisa nikin Niche dan rutin nulis. (KEB IG Live. Bunda hrs memacu diri spy rajin nulis. Mksh support Lidya.
HapusBunda..
BalasHapusAku jadi ingat membaca sebuah buku yang katanya Best Seller New York yang sudah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa bahwa "Ide itu bisa berpindah kalau gak segera kita tangkap."
Dan ini penulisnya pun menceritakan pengalamannya bagaimana harus segera menuangkan ide kalau sudah dapat ilham.
Hehhee...tapi iya ya Bunda.. Suka terbentur dengan prioritas sebagai istri dan ibu.
Dan hobi baru bunda mengeksekusi tanaman jd ide pada kabur gak bisa ditangkep deh.
HapusIya, Bunda, betul kata Pakde Cholik (rahimahullah), ide itu pating sliwer. Tergantung kita siap dan semangat untuk menuliskannya tidak. Hehe. Saya pun juga sering buntu ide.
BalasHapusBtw Alhamdulillah ya Bun sudah vaksin lengkap. Saya malah masih dosis satu saja. Masih nunggu jadwal dosis dua :)
Iya mbak Diah, bunda hrs jeli nih nangkeonya hehe...Memang di dini juga ada beberapa POS Vaksin yg gagal sefiain utk meteka yg udah vaksin 1. Hrs nunggu gak jelas.
HapusAku juga udah vaksinasi dosis lengkap bunda Yati. Sekarang kondisi sehat terus. Memang ide itu berseliweran di mana-mana, cuma susahnya itu kalau ngembangin idenya. Sekali dapat, ide itu "mahal" buat diumbar. Makanya, kalau lagi dapat ide buat nge-blog, minimal aku cantumin dulu di judul.
BalasHapusBunda juga kadang langsung menangkap judul duluan tapi memang benar untuk mengembangkannya suliiiit banget. Akhirnya judulnya terpaksa diganti, hehe...
Hapushayoooo semangatttt bunda ngeblognya lagi <3
BalasHapusngeblogf sambil makan ikan asin dari akuuu hahaha
alhamdulillah sudah vaksin
sehat-sehat bunda yati
Susah ni Cha, semangatnya gak mau mencuat ke permukaan, hehe... Soal ikan asin mah, yang penting nasinya anget, pulen, beres wis. Bunda masih belajar nih bikin peyek belom sukses juga, huhuhu....
HapusMasyaallah sudah ngeblog dari 2009. Saya salut Bunda. Gimana kalau wisata masa lalu aja Bunda yang ditulis? Maksudnya lebih ke kayak cerita keadaan Indonesia zaman dulu. Fashionnya? Buku bacaannya? Hiburan para pemuda pemudi nya? Yang sempat ngetrend? Dan sebagainya. Sepertinya seru dan bakal banyak yang tertarik. Soal vaksin, alhamdulillah sudah divaksin ya Bunda. Saya ikut senang karena enggak semua orang mau di vaksin
BalasHapusWisata udah bunda tulis di blogspot sblm ber DOTCOM. Sok-sok-an bunda tuh sblm punya domain punya 4 blog yang gak terawat. th 2009 mah nlm jaman baheula x Non. Udah semi modernlah
Hapushehe.
Alhamdulillah sudah vaksin ya bunda, semoga sehat selalu dan bisa terus produktif ngeblog yah, aamiin.
BalasHapusAgak aman sdh 2x vaksin. Insya Allah akan terus rajin ngeblog dan nangkep ide hehe....
HapusAlhamdulillah saya sudah vaksin Bunda, tinggal yang dosis kedua..
BalasHapusBEtul banget bund, ide menulis itu banyak dan ada aja sebenarnya cuma memang yang utama niat nulisnya, harus semangat nulis heheheh..
itu dia pandemo karena hobi baru eksekusi tanaman jd kl udah depan laptop manya cepat beranjak menuju pot hàdil eksekusian.
HapusSetuju bunda kadang ketika Ada ide harus segera dituangkan.. karena ide itu Mahal hanya Kita yg punya tidak mungkin sama pada setiap orang
BalasHapusSetuju. Semoga Bunda bisa fokus ya.
HapusBanget
BalasHapusMakanya saya selalu sedia hape buat catat ide kalau pas tiba tiba muncul
Namun seringnya sih langsung tulis
Untungnya masih aman nih otak diajak kerjasama
mbak Rahmah mah salut sama ide2 briliannya aplg tentang photography plus arts-nya.
HapusIde memang banyak tapi terkadang waktu untuk menuliskannya yang butuh khusus. Saya sampai sekarang belum menuliskan pengalaman vaksin
BalasHapusMbak aurabiru, gakpapa pengalaman itu bisa ditulis kapan pun kita sempat.
HapusTetap semangat berkarya...
BalasHapus