Siapa Bilang Memaafkan Itu Sulit?

Sejak aku muda sampai usia renta seperti sekarang ini masih saja ada yang mengatakan kalau aku sosok paling mudah sekali memaafkan dan  melupakan kesalahan seseorang.    Aku tahu sikapku ini -- yang mudah memaafkan -- akan membuat mereka atau siapa saja yang mengenalku  meremekanku dan akan mengulangi lagi, lagi dan lagi kesalahan mereka. Kenapa? Karena  mereka sangat mengenal karakterku yang mudah memaafkan. Sebenarnya apa salahnya andai perbuatan itu bisa membuat segumpal daging di dalam dada ini merasa lega. Kelegaan yang mampu menimbulkan ketenangan.

 

Kaitan antara memaafkan dan introspeksi diri sangatlah kuat

Hal yang aku sebutkan di atas amat kuat melandasi sikap kita untuk memaafkan. Plus dan minus dalam sebuah hubungan tentunya hanya bisa dilakukan antara dua pihak yang saling mengenal.  Kaitan persahabatan, misalnya, atau kaitan dalam persaudaraan pastinya dalam hal berbuat salah satu sama lain bukan hal yang mudah bisa . dihindari. Orang-orang di jaman dahulu selalu memberi contoh yang sangat gamblang: layaknya bak kita menyusun piring -- betapapun hati-hati kita menyusunnya sedikit sentuhan antara piring yang satu dengan yang lain akan menimbulkan bunyi, seberapapun halus bunyi itu. 

 

Ada beberapa baris berbunyi amat manis yang aku ambil dari blog yoursay.id sebagai berikut:

"Life is an adventure in forgiveness",  (quote dari Norman Cousins, seorang jurnalis politik Amerika, penulis, profesor, dan penasihat perdamaian dunia)"

Dalam hidup, banyak orang menilai bahwa meminta maaf lebih sulit dari pada memaafkan. Kita melihat mereka yang bersalah atas perbuatannya sangat sulit untuk meminta maaf kepada mereka yang dirugikan. Padahal, sejatinya memaafkanlah yang paling sulit untuk dilakukan.

 

Tapi sejujurnya, tak  ada manusia di dunia ini yang tak pernah berbuat salah, baik kepada anak, saudara/kerabat baik kesalahan itu dibuat secara langsung, melalui chatting, bahkan mungkin kesalahan yang tanpa kita sadari kepada kedua orangtua kandung kita. Tahukah Anda kedua orangtua kandung kita yang penuh dengan kasih sayang dan maaf, tanpa diminta mereka telah memaafkan kesalahan kita. Diatas semua itu alangkah indahnya jika kita mohon maaf dalam bentuk sikap dan prilaku yang sangat mengena di hati keduanya. Tanpa kata, dengan sebuah pelukan erat melalui kedua belah bahunya terasalah oleh kita betapa hangatnya pelukan ketat yang melingkar di tubuh kita.  Seketika luluhlah semua rasa gelisah, galau, kesal dan rasa penasaran berbaur dalam balutan airmata penuh maaf.

Kenapa semua itu bisa terjadi? Tak lain naluri masing-masing yang dipenuhi dengan kesadaran saling  mengintrospeksi diri sehingga mampu menghancurkan segala rasa negatif yang terselip di sudut-sudut relung hati setiap individu yang terlibat.

Lalu bagaimana kalau kita masih saja menyimpan rasa ego kita yang selalu muncul sehingga mengalahkan keinginan membuka hati dan mengulurkan tangan dengan hangat kepada, katakanlah si Pelaku.

Yuuuk, tengok dan terus baca  apa yang sebaiknya kita lakukan, seandainya hati ini sangat berat untuk memaafkan seseorang yang telah menyakiti hati kita. Ini versiku -- karenanya aku katakan "Siapa Bilang Memaafkan Itu Sulit?" 

Satu-satunya yang mampu melembutkan hati kita untuk bisa memaafkan Pelaku -- versiku -- cobalah  mengingat-ingat kebaikan  Pelaku yang pernah kita rasakan,  sekecil apa pun. Ya! Sekecil apa pun! Tanpa disadari  hal teramat kecil mungkin telah memberikan dampak positif bagi kehidupan kita . 

Dengan cara ini tidak sulit berdamai dengan hati dan seluas yang kita mampu untuk membukakan pintu maaf. Believe it or not! But try it!

Ternyata masih ada versi lain untuk menguatkan judul postinganku yang aku  sunting dari blog http://yoursay.id antara lain sebagai berikut:

  1. Memaafkan membantu kita untuk melepaskan diri dari rasa marah.
  2. Memaafkan membantu kita mengubah pikiran destruktif menjadi pikiran yang lebih sehat.
  3. Memaafkan akan mebantu kita membangun interaksi yang lebih baik dengan orang lain.
  4. Memaafkan dapat meningkatkan kualitas hubungan kita dengan orang yang pernah menyakiti hati kita

Yang penting seberapa besar niat kita memiliki keinginan  kuat untuk memaafkan kesalahan orang lain.

Apakah teman-teman ada yang mau menambahkan versi-versi lain? Yuuk, muat di komentar ya. Terima kasih.


WHERE THERE'S A WILL,

 THERE'S A WAY


 

 

 

 

 

 

 

 
 
 

Reference:

https://yoursay.suara.com/health/2020/07/13/112115/meski-sulit-ini-6-alasan-kamu-harus-memaafkan-kesalahan-orang-lain

Komentar

  1. memaafkan tindakan yg sepertinya mudah. tapi sulittt sekali. perlu waktu untuk benar2 memaafkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang betul sangat sulit, tapi denga n legowo insya Allah akan mailai mpu memaafkan, apalagi kita mau mengingat kebaikannya sekecil apapun.

      Hapus
  2. Bunda,

    Saya pernah ikut (semacam) workshop Theraphy Forgiveness, tadinya saya heran, ya ampuuunn "cuma" perkara maaf-memaafkan aja ada terapi dan pelatihan segalaaa.

    Tapiii, setelah bilangan usia bertambah, saya jadi paham kok, kenapa beberapa orang tuh suliiittttt, minta maaf ataupun memaafkan.

    Walaupun paham padahal keduanya baik utk DIRI SENDIRI, tapi yahhh begitulah manusia

    Makasii udah sharing artikel bergizi ini, Bunda

    Sehaaatt selalu ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih pujiannya untuk postingan buda. Memang susah ya untuk mengalahkan diri sendiri kalau sudah menyangkut ego.

      Hapus
  3. Dalam banget pesannya Bunda. Saya pun pernah merasakan, betapa terhimpitnya hati ketika masih ada kesal di dalam hati. Jadi, saya sepakat sekali, memaafkan melepaskan diri kita dari amarah. Memaafkan memang tidak mudah, tapi dengan memaafkna hidup kita akan lebih tenang dan bahagia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. So sweet. Memang begitulah seharusnya andai ada keinginan dalam hati untuk berdamai dengan diri. Kita bisa stay young at heart. Trust me.

      Hapus
  4. Aku setuju Bunda. Bahkan terkadang, aku sendiri susah buat memaafkan, padahal memaafkan itu sebenarnya bukan buat orang lain, melainkan buat diri sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tepat sekali, memaafkan adalah mencari ketenangan diri dan berdamai dengan hati.

      Hapus
  5. Memaafkan bikin hidup lebih tenang, lega, dan bahagia, ya, Bun. Memang kadang susah. Dan benar kata Bunda. Seandainya kita sulit memaafkan seseorang, ingat saja kebaikannya, sekecil apapun.

    BalasHapus
  6. Kayanya aku harus banyak belajar dari Bunda Yati deh, aku sudah banget memaafkan orang. Kalau sudah kecewa pasti aku memilih pergi dan nggak mau kenal lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wow, no way! Md2an tdk seperti itu kedepannya krn itu sama artinya memutus tali silaturahmi.

      Hapus
  7. Memaafkan bisa membuat kita bahagia, dibandingkan dengan mendendam rasanya tidak nyaman dan malah kuatirnya bikin tidak sehat. Lebih baik memaafkan ya Bun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali. Siapa yg bisa menyayangi isi dada yg segumpal ini? Hayoo...ya kita jd alangkah mulianya kit menjaga hati kita dengan tulus memaafkan.

      Hapus
  8. betul banget bunda. memaafkan itu bikin plong hati dan pikiran.
    Aku skr lebih memilih utk melapangkan hati dan pikiran. karena kalau hati sempit kita juga yang rugi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siiiip, Lita. We r on the same boat. Tos dulu.

      Hapus
  9. Bunda...
    Aku mau bilang kalau memaafkan itu suliiiit sekali.

    Memang mudah yaa, Bun kalau menyuruh anak kecil yang sedang marahan untuk maaf-maafan, tapi di dunia orang dewasa, perkara maaf-memaafkan ini bisa menjadi perjalanan panjang yang penuh pertimbangan.

    Aku sendiri merasakan harus sering-sering muhasabah dengan melihat sikap gentle anak-anak dalam bermain bersama teman. Mereka bisa saja mudah marahan, tapi kemudian mudah pula memaafkan.

    Jadi istilah forgiven but not forgotten ini harusnya gak berlaku ya, Bunda..
    Kalau memaafkan seseorang harus tulus dari hati yang terdalam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Laff....Bunda.
      Aku jadi ikutan belajar banyak dari tulisan Bunda.
      Lagi yaa, Bun... ((selalu menanti tulisan Bunda))

      Hapus
  10. memaafkan itu bisa meringankan hati dan fikiran. memang berat awalnya tapi juga mau berusaha merekalan, mengikhlaskan, maka banyak manfaat yang bisa diri kita terima.

    BalasHapus
  11. Aku cenderung mudah memaafkan, Bun. Memaafkan orang lain yang nyakitin aku. Separah apa pun. Yang jadi masalah malah susah memaafkan diri sendiri. Huhu, sampe sekarang kadang suka serba salah jadinya. Padahal sama aja ya, Bun. Ke siapa pun itu, harusnya kita bisa memaafkan. Supaya langkah lebih ringan dan kita bisa maju. Huhuhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu dia Zia, sayang, dengan memaafkan orang lain jelaslah Zia sudah memaafkan diri sendiri. Egoisme Zia sdh lebur bersrti berhaskl memaafkan difi sendiri, khan? lv

      Hapus
    2. Lha koq bisa ketukar tempat siiih ya. Komentar di atas kan untuk Zia. Ini yang untuk Nia: Nah itu dia harus berusaha membuat hati kita legowo biar bisa memaafkan dengan ikhlas. Tentunya ini mudah sekali dilakukan kalau kita sudah berdamai dengan hati.

      Hapus
  12. Bunda sayang, rindu banget deh sama Bunda. Lama aku ngga mampir ke sini ternyata. Hehehe. Makasih ya Bun, tulisannya semacam reminder banget, #notetoself. Aku pun sama ngga bisa nyimpen dendam atau marah berlarut sama orang. Memaafka itu cara terbaik untuk bikin hati kita tenang.

    BalasHapus
  13. Nah ini aku punya pendapat sedikit beda nih, bagi aku, memaafkan itu mudah, tapi untuk berinteraksi lagi biasanya akan sulit. Memaafkan ya udah sih maafkan saja karena toh yang mendapatkan manfaat dari memaafkan diri sendiri. Tapi biasanya untuk case krusial, agak susah kalau harus berinteraksi kembali. Tidak dendam, hanya takut terulang... hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Monica, Monica sayang salam kenal dari bunda. Itu ksn sama ada terselip niat memutus tali dilaturahim. Itu kan gak baik sama aja Monica masih menyimpan rasa tdk suka yg tersisa. Harus dikikis kali spy hati tenang dan anyem pisan kedepannya.

      Hapus
  14. Orang yang mampu memaafkan tentunya orang yang lembut hati ya Bunda, begitu pun jika dia bisa mengakui kebaikan seseorang sekecil apapun itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Niar. Juga disana ada hati yang besar untuk berani introspeksi diri.

      Hapus
  15. Kata2 baik seperti maaf, tolong dan terima kasih itu mudah diucapkan. Tetapi sulit untuk dipraktekin. Huhuu.. apalagi kalo udah kadung benci sama orangnya. Denger suaranya aja udah gimana gituu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huhuhuuuu....cobalah untuk berdamai dengan diri, pasti Molly akan menemukan jawabnya yang akan bikin hati Molly tenang dan lega. Kalahkan diri untuk tidak membencinya.

      Hapus
  16. Bijak sekali buuunn
    Seringnya kalau saya pribadi memang maafin tapi emang usah lupa haha :P
    The power of mengikhlaskan kesalahan org nih yang memang kita semua mesti banyak belajar dan berusaha ya.
    Mungkin nanti jg akan tiba waktunya saya jd lbh legowo
    Terima kasih sharingnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika kita tidak membiarkan hati kita untuk legowo, lalu kapan rasa itu akan datang menenangkan hati dan diri kita. Jawabnya ada di hati April.

      Hapus
  17. Bunda Yatii, aku jadi teringat cerita mamah kemarin yg nengokin aku. Curhat tentang si kakak. Iyayaa ortu selalu penuh cinta pemaaf. Nggak diminta pun udah maafin.
    Aku pribadi merasakan poin2 yg bunda Yati tulis, setelah ikhlas merelakan memaafkan, plong dan legaaanya banget. Tidak ada cemas lagi, jerawat juga ilaang heheuu.. makasih ya bunda Yatii tulisannya selalu di hatiii^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Naah itu Jerawat juga muncul karena hati yang masih menyimpan KZL dan tak mau berdamai dengan hati. Just try. Trust me!

      Hapus
  18. Aku sama nih dengan Bunda, selalu saja mudah mengalah dan memaafkan kalau ada yang bikin salah, kadang orang-orang disekitarku sering gemas kalau terlihat lemah, tapi apa benar ya kalau sikap mudah mengalah dan mudah memaafkan identik dengan lemah? Entahlah tapi aku ini susah buat keras atau marah dengan orang lain terutama anak-anak...huhuhu. Terima kasih Bunda pencerahannya, sehat selalu ya Bunda.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Justru itulah kekuatan kita, Mutia. Bukan sebaliknya. Biarlah orang menilainya begitu tapi hati kita hanya kita sendiri yang bisa merasakah ketenangan dan kelegowoan. Bukankah begitu. So let it be!

      Hapus
  19. Mungkin senada juga dengan pernyataan " minta maaf itu tidak sulit", maka demikian juga memberi maaf seyogyanya juga tidak sulit. Semoga kita semua bisa menjadi pribadi yang mudah membrikan maaf utk siapa saja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Segalanya bisa menjadi mudah kalau kita tidk mempersulitnya. Iya, kan?

      Hapus
  20. BUndaa, terima kasih sebagai pengingat. Benar sekali bunda mengingatkan kebaikan orang insyaAllah menjadi pereda amarah dan membuat kita jadi lebih mudah memaafkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya,, Alida, tanpa kita sadari dan ini karena kekerasan hati kita,terkadang kita tak mau menyadarkan diri bahwa seseorang yang kita tak suka telah menitikkan sedikit kebaikan kebaikan kepada kita. Kalau ini kita ingat-ingat dengan baik, maka segera akan lunturlah, akan luluhlah segala rasa negatif dari dalam hati kita.

      Hapus
  21. ah iya, saya pun mengalaminya Bun. Mudah memaklumi dan lalu memaafkan, akhirnya malah ada yang mengambil keuntungan dengan memanfaatkan. Tapi sebenarnya ketahuan kok Bun, orang yang bener-bener minta maaf, atau cuma dimulut aja dan mengulanginya lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau di hati kita sudah tidak ada ganjalan yang negatif lagi, serahkanlah selebihnya kepada Yang Maha Memiliki.

      Hapus
  22. So deep ya bund, memaafkan adl rasa penerimaan terdalam. Menerima bahwa smua org pernah salah. Mirroring bahwa mungkin kt pernah melakukan hal serupa. Salut banget kalo udh sampe ditahap spt bunda. Seseorang pernah bilang padaku bahwa kita bs bnr2 memaafkan ktk memang ad rasa penyesalan dr yg meminta maaf. Tetapi jika tidak rsnya sulit

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, tak luput diri kita juga. Jadi buatlah hati kita lega dan legowo.

      Hapus
  23. Terima kasih Bunda. Tulisan ini jadi pengingat banget buat saya agar selalu memaafkan. Terkadang susah dilakukan. Apalagi kalau meninggalkan rasa sakit hati yang lumayan parah. Bismillah harus belajar terus untuk ikhlas memaafkan nih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Tidak sulit asal ada kemauan yang kuat dari relung hati yang paling dalam.

      Hapus
  24. Baca tulisan Bunda Yati jadi merenung...
    apakah Tanti sudah memaafkan semua orang dengan ikhlas? Tanti pasti bohong bun kalo bilang semua udah dimaafkan!

    Ada satu dua kasus yang sakit hatinya gak hilang sama sekali,
    dan itu bukan "dimaafkan" tapi "berdamai" dengan kondisi tersebut. Like Oprah winfrey said. Tapi Tanti ikhlasin sih hidup orang-orang yang pernah bully itu untuk hidup dengan standar rendah mereka sendiri.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Naah itu dia, Tanti, berdamai dengan hati akan menyadarkan kita apa yang harus kita perbuat untuk membuat segumpal daging dalam dada ini aman, tenteram dan damai.

      Hapus
  25. bundaaaaaaa peeeelukkkk jadi ingat kadang aku suka marah2 dan mencak-mencak padahal bukan itu mauku. semoga hati lebih lembut menghadapinya
    sehaat2 ya bunda di sana

    BalasHapus
    Balasan
    1. echaimutenaaaaan, peluk balik yang paling erat. Kita boleh aja marah-marah asal jangan gelap mata, hehe... Aamiin, Echa, Papih dan 3R juga ya sehat-sehat selalu.

      Hapus
  26. aku masih sering marah2 ga jelas, trus kalau memaafkan gitu masih suka sulit pdhl ga suka dimarahi. huhu..
    tapi seiring waktu, semakin dewasa ini sih agak lebih mudah memaafkan walau masih ga bisa lupa.
    makasih pengingatnya ya bunda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cindy Vania, marah itu wajar banget apalagi kalau ada sebabnya, hehe.. tapi jangan biarkan hati Cindy jadi panas.

      Hapus
  27. Memaafkan memang berat/sulit untuk dilakukan. Namun ketika kita mampu melakukannya, duh rasanya pasti lega, tenang, dan senaaaaang banget.

    BalasHapus
  28. yah, harusnya sih gak sulit tapi kadang emnag gak bisa maksa tiap orang berbeda, jadi yah sudahlah, kita mengerti sajalah kondisinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali Milda, tiap orang berbeda. tapi kan hati anugerahNya gak berbeda, jadi selama kita masih mau berdamai dengan hati dan berusaha legowo, semua ketenangan akan tercapai.

      Hapus
  29. Sebagian orang memang sulit memaafkan kesalahan orang lain tapi buat kadu kadang kalau nggak memafkan jadinya semacam ada yang ngganjel gitu bund, nggak tenang gitu hidupanya, kurnag bahagia itu. Nah, beda lagi kalau sudah minta maaf dan memaafkan, rasanya lebih plong

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu dia dia, Zwan, gak enak kan kalau kita sendiri udah merasakan ada sesuatu yang ngeganjel di hati. Tujuan tulisan bunda juga untuk mencapai kalimat terakhir Zwan. Hati kita akan terasa nyaman dan ringanmenjalani hidup ini.

      Hapus
  30. Setuju bunda intinya dengan memaafkan Kita memberikan ruang hati untuk legs untuk damai... Salah satunya Juga Memaafkan membantu kita untuk melepaskan diri dari rasa marah.

    BalasHapus
  31. Bener banget bunda, kita tuh gampang ingetbkesalahan orang ketika kesal, tapi sering lupa mengingat kebaikannya. Padahal, kalau ingat2 kebaikannya, jadi terasa lebih mudah memaafkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sipppoo, Maya, mudah kita berdamai dengan hati, mudah pula kita menenangkan diri kita sendiri.

      Hapus
  32. Masya Allah... Terima kasih reminder dan tipsnya bunda... Kalau saya tipenya mudah memaafkan tapi sulit melupakan, hehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah. Boleh saja sulit melupakan asalkan tidak meninggalkan kebencian terhadapnya di hati Nathalia.

      Hapus
  33. Terimakasih reminder nya kak, kalo aku orang yang buat kecewa akan dimaafkan tetapi maaf aja ga bakal aq jadikan teman lagi hehhee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wow, wow, wow...itu namanya memutus tali silaturakhim, kan. Itu yang harus kita perangi dari hati kita. Pelan-pelan asal kelakon.

      Hapus
  34. memaafkankan itu sulit tapi pahalanya besar banget ya, aku sendiri pernah mengalami rasa kesal yang menyesak, akhirnya aku menghindar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pahalanya besar sekalli karena kita sendiri sudah berdamai dengan hati kita. Jadi Naqiyya menghindar dari apa? Dari orang yang menimbulkan rasa kesal di hati? Cobalah untuk berdamai dengan hati, pasti rasanya legowo lho.

      Hapus
  35. Sama-sama Berryl Cholif Arrohman Nurriduwan. Oke, I will.

    BalasHapus
  36. Karena godaan setan dan kebiasaan yang diajarkan sejak kecil, memaafkan jadi berat. Padahal memaafkan juga obat buat kita yang mau memaafkan, saya pernah merasakan tenang bisa memaafkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, nah, nah! Itu dia ketenangan hati dan jiwa yang tak ternilai dan tak bisa dinilai dengan apapun.

      Hapus
  37. Memaafkan itu ga mudah kak, aq aja pernah dibuat kesel sama sahabatku

    BalasHapus
  38. kalau menurut saya tergantng kasusnya sih, bunda. kalau benar-benar bikin sakit hati kayaknya bakalan sulit untuk cepat memaafkan orang yang menyakiti kita. kalau dari webinar yang saya ikuti memaafkan itu memerlukan beberapa proses sampai akhirnya kita bisa rela memaafkan seseorang

    BalasHapus
  39. Memaafkan memang paling susah. Kalau sy biasanya jk ada yg menyakiti, sudah dimaafkan tapi aku menjauh. Kapok, gak mau lagi berurusan sama orang itu. Melindungi hati dari kekecewaan

    BalasHapus
  40. Memaafkan itu mudah tetapi untuk mengobati hati yang sudah luka itu yang lama sekali.....apalagi kalau masih ingat saat menyakiti terngiang lagi....heheheheh

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu