KEBERKAHAN MASA COVID YANG MEMBEKAS

 


KEBERKAHAN MASA COVID YANG MEMBEKAS


Alhamdulillah! Sampai juga aku pada postingan yang ke-15. Semoga bisa aku selesaikan dengan baik walaupun harus disertai dengan rasa agak KZL tapi tetap bersabar karena aku memang sudah berniat berpartisipasi di ajang challenge #BPNRamadan2023 ini. Jadi kesabaran tetap harus ditingkatkan dalam menghadapi tingkah polah huruf-huruf dan deretan angka-angka di keyboard yang masih selalu tidak mau disiplin pada jemariku. Setiap di tak tik tuk selalu saja berlompratan ke tempat yang tak kuinginkan. Lagi-lagi aku  tidak mampu untuk memamerkan   my typing speed. Tak apa. Satu per satu toets di atas keyboard aku bisa klik dengan tekanan yang lebih keras. Kalau tidak, maka tidak akan terbentuk kata-kata yang sudah semakin berdesakan ingin keluar dari kepalaku.  Lanjuuut...

Google: Greatmind

Masih seputar kenangan lama yang tertinggal dan sangat amazing bisa jadi inspirasi membantuku  membuat artikel di sini. Alhamdulillah. Nah, aku pilihkan  Keberkahan Masa Covid yang Membekas  sebagai judul.

Dengan mengucapkan ikut berdukacita kepada sebagian  besar masyarakat yang tergerus oleh peristiwa yang sangat memilukan di masa Pandemi. Kehilangan keluarga, sanak, saudara, handai taulan tanpa kita mau mereka meninggalkan kita dengan cara yang tidak sesuai keinginan kita. Masa kelabu yang tak bisa dilepaskan dari pikiran kita secepat menghapus keringat. Sebagai bangsa Indonesia, kita semua merasakan akibat dan dampaknya, bahkan bagi seluruh bangsa dari negara mana pun di dunia ini. Aku tidak akan membahas tentang Covid itu sendiri, tapi aku ingin membuka lebar-lebar  mata kita --  karena ada keberkahan di sana. Keberkahan Masa Covid  yang Membekas.  

Mau  tidak mau harus kita akui -- dengan sejujurnya -- merasakan ada karakter kita yang berubah tanpa kita sadari: paling sederhana adalah -- memakai masker -- menjaga  jarak dan -- rajin mencuci tangan.  Kebiasaan itu pastinya sudah sulit sekali kita tinggalkan hingga saat ini.  Tidak melakukan hal-hal tersebut di mana pun kita berada rasanya ada yang kurang.


Google: Kyndaerim

Nah! Aku ingin membahas sesuatu yang menyangkut keberkahan masa covid yang membekas yang terjadi pada diriku sendiri. Mungkin juga banyak diantara kita yang mengalaminya. Ini adalah hal yang positip. Jadi tak perlu disembunyikan. Lalu apa sajakah itu? Setiap individu pasti memiliki variasinya sendiri.  Kalau kita perhatian dampak positif telah melanda kaum lelaki (terutama para bapak) untuk menyukai bercocok tanam di lahan kecilnya di rumah. Ikut mempercantik penampilan rumah agar lebih menarik untuk dipandang: dengan membuat variasi pot-pot yang di cat sekalipun hanya kaleng-kaleng bekas. Mereka menjadi orang-orang yang aktif dan inspiratif.  

Akupun seperti itu. Mensyukuri, merasakan keberkahankahan masa covid yang membekas yang ditinggalkan oleh Covid yaitu berupa kebiasaan yang baik dan berguna untuk kesehatan diri dan lingkungan. Aamiin, YRA







+/-417Words

Komentar

  1. BUndaa, aku pun merasa jadi makin rajin cuci tangan Bunda, jaga kebersihan dan skarang juga masih tetap pakai masker. Sehat selalu Bundakuuu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bunda aku doakan bisa menyelesaikan challenge dengan baik. Tapi apapun, bunda sudah di tahap ini udah snagat luar biasa. Bunda emang terbaik. Kita juga ikut berduka bagi mereka yang 'pergi' kala pandemi ya

      Hapus
    2. Sammmaaa donk, bunda juga masih pake masker lho kalau keluar rumah. Aulhamdulillah do'a Alida buat bunda.

      Hapus
  2. masya Allah bund, senengnya bisa mampir ke blog bunda Yati. Membaca catatan njenengan bikin semangat saya untuk tetap nulis nih bund.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Alhamdulillah andai dengan membaca tulisan bunda ini bisa membuat njenengan semangat untuk ttetap tulis ya.

      Hapus
  3. Sehat selalu Bunda Yati, sama saya juga merasakan keberkahan pademi, berupa kebiasaan yang baik dan berguna untuk kesehatan diri dan lingkungan yang jadi biasa dilakukan hingga kini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Allah telah memilih memberikan yang terbaik untuk umatNya.

      Hapus
  4. wow keren bunda lolos dan sukses berpartisipasi di ajang challenge #BPNRamadan2023 kmrn ya bun... semangat dan sehat terus bundaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Ophie lolos bikin postingannya, tapi gak lolos tuh karena lupa tanggal 23 gak ngirimin list seluruh links yang diikutkan,huhuhuu....lepas deh T-Shirt dan merchandized dambaan hati.

      Hapus
  5. Luar biasa, hebat bunda bisa ikut challenge ini. Saya tu pengen ikut challenge ini, tapi takut gak sanggup. Jadi, mau mengapresiasi aja yg berhasil ikut challenge-nya.
    Saya punya harapan kalau setelah pandemi ini, tempat-tempat cucian tangan di pinggir jalan, dan di mana pun tetap ada. Karena mestinya sudah jadi kebiasaan baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali kebiasaan2 baik telah Allah ciptakan dengan caraNya. Aamiin, YRA

      Hapus
  6. Saya malah uda keder dulu mau ikut challenge itu..Jadi proud of you Bunda. Ya betul, tanpa mengesampingkan empati pada mereka yg tergerus oleh pandemi, kita patut bersyukur untuk hal2 baik yg terjadi gara2 pandemi. Hal2 sederhana eperti cuci tangan dan pakai masker yang ternyata masih berguna hingga sekarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memihang masa Pandemi tanpa kita sadari telah membuat kita memiliki kelebihan yang tidak kita duga. Hihihii...seningat ikutnya sih emang menggebu selesai sampai 15 postingan dalam 2 minggu, tapiiii....lalai mengirimkan seluruh list links yang lupa dikirimkan, hiks..

      Hapus
  7. Waaah Bunda ikutan challenge ya. Saya pengen ikutan waktu itu tapi takut duluan jadinya batal hehe. Sukses terus ya bunda.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maak Lina yang kereeeen...kenapa harus takut? Makasih do'a Mak Lina

      Hapus
  8. Mas pandemic covid-19 kemarin benar-benar masa yang sulit bagi banyak keluarga ya Bun. Terutama mereka yang kehilangan sanak keluarga dan kehilangan pekerjaan. Mau tidak mau ini membangun empati untuk mereka yang berduka. Sementara itu kita juga banyak merubah kebiasaan, memakai masker misalnya. Sampai sekarang, walau masker sudah "gak dianggap" lagi, aku masih tetap alergi kalau lihat penjual makanan tanpa masker lho Bun. Jadi kalau ada warung makanan yang pegawainya gak memakai masker, biasanya aku akan langsung mundur, gak jadi beli :)

    BalasHapus
  9. Pandemic Covid-19 kemarin benar benar masa yang paling saya syukuri saat itu, karena dengan ada nya Covid keluarga kami bisa berkumpul bersama sepanjang waktu, yaa walaupun lumayan ketar-ketir dengan virus yang satu ini, tetapi alhamdulillah di dalam rumah saya semua terjaga selalu sehat dan berbahagia, karena dengan berkumpul dengan keluarga dan menghabiskan banyak waktu bersama itu adalah salah satu kunci agar tubuh kita bisa melawan virus itu.

    BalasHapus
  10. Semua kejadian yg kita alami pasti ada pelajaran yg bisa kita ambil ya bunda.... Covid jadi kita harus menjalani pola hidup sehat, kumpul keluarga smoga terus berlanjut mnjalankn pola hidup sehat nya ya

    BalasHapus
  11. Aku setuju banget ini bunda, Covid memang membekas sekali karena aku sendiri banyak kehilangan keluarga saat Covid kemarin. Tapi Alhamdulillah Allah berikan berkah untuk sekeluarga. Pak suami sampai sekarang masih bisa kerja di rumah walau hanyak ke kantor seminggu sekali.

    BalasHapus
  12. Bunda, aku pun merasakan keberkahan pasca pandemi ini dimana jadi lebih dekat dengan keluarga khususnya orangtua dan saudara sekandung, malah dengan ipar juga makin dekat, terlebih dengan Sang Pencipta

    BalasHapus
  13. Bunda saya ikut dalam kepanikan disaat tabung oksigen langka banyak yg hub saya minta bantuan share2 siapa tau ada info soal tabung...
    Rada mencekam yaa apalagi yg masuk.RS

    BalasHapus
  14. Bunda keren tetap bersyukur dimasa Covid mendalami hobi berkebun, aku pun juga mengalaminya. Walau enggak jago menanam aku gabung dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) dekat rumahku.

    BalasHapus
  15. Pelajaran paling berharga yang diperoleh selama 2 tahun pandemi ya, Bunda.
    Dan semoga menjadi kebiasaan baik kita semua untuk senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar terhindar dari penyakit.

    BalasHapus
  16. Alhamdulillah bunda, aku syukuri, di pandemi lalu, aku bisa beliin anak motor, nabung buat haji , dan juga terbangun karakter untuk lebih peduli dengan kesehatan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu! Keberkahan yang tak kita duga telah Milda terima dari Allah Semata. Sebuah keinginan pun muncul kan? Lebih peduli kepada kesehatan.

      Hapus
  17. Waktu ada covid memang agak bikin puyeng, tapi berjalannya waktu.Semua baik-baik saja bahkan kebiasaan yang bagus tetap dilakukan demi kesehatan kita di masa depan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali, Jiah my dear. Memang begitu adanya kita jadi semakin sadar dan waspada untuk menjaga kesehatan dan kebersihan.

      Hapus
  18. Betul, bunda. Dari semua kejadian pasti ada hikmah yang bisa kita ambil asal mau melihat dari sisi positifnya kan ya.
    Aku pun jadi terbiasa cuci tangan atau pakai hand sanitizer sekarang.
    Yang jelas bersyukur banget ya bisa melewati masa kelam covid dan bertahan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Ana Ike, bersyukurlah kita kepadaNya atas segala lindunganNya. Aamiin, YRA

      Hapus
  19. Alhamdulilla Bunda kita selamat setela mengadapi badai covid yang hebat. Aku baca tulisan Bunda jadi teringat saudara dan teman yang meninggal karena Covid. Semoga BUnda Yati selalu sehat dan bahagia bersama keluarga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, terima kasih do'a Ugik untuk bunda. Adik bunda juga sejak sakit hingga meninggalkan bunda selamanya tak pernah bunda jenguk karena Pandemi itu. Hanya teriring do'a saja. Sedihnya bunda.

      Hapus
  20. Selalu ada hikmah dibalik musibah ya Bun, dan di balik pandemi covid kemarin, ada juga berkah yang bisa diperoleh dan dirasakan

    BalasHapus
  21. alhamdulillah sekarang sudah endemi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu