Tradisi Ramadan di Berbagai Daerah di Indonesia

Tradisi Ramadan di Berbagai  Daerah di Indonesia

https://aceh.tribunnews.com




Menilik kepada betapa luasnya negara tercinta kita yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke tak terbayangkan pula betapa banyak ragam tradisi Ramadan di Berbagai Daerah di Indonesia.  Setiap daerah memiliki ciri dan keindahan yang berbeda serta punya kekhasanannya masing-masing. Kekhasanan inilah yang selalu dipertahankan agar kebudayaan tersebut  memiliki keunikan yang akan menjadi ciri khas selamanya, seperti misalnya untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya sepertinya ada yang kurang apabila dalam setiap merayakan Ramadan tidak terdengar bunyi beduk yang bertalu-talu 

Tradisi Ramadan di Berbagai Daerah di Indonesia yang telah mengakar dalam diriku tentu saja tradisi yang mengarah kepada tradisi Ramadan di wilayah Betawi.  Yang aku sebutkan mengakar adalah tentang kebiasaan saling mengantar makanan dan kue-kue lebaran kepada sanak keluarga dan juga para tetangga. Kebiasaan ini  seolah telah menjadi suatu kewajiban yang baik di antara kami para tetangga. Kenapa? Terkadang walaupun sebagai tetangga yang bersebelahan rumah atau katakanlah saling berdekatan, tak pernah saling kunjung-mengunjungi.

Nah! Pada saat Ramadan ini  kami dengan hati terbuka saling antar mengantar makanan untuk berbuka puasa, dan pada Hari Raya walaupun mungkin makanan atau penganan itu sama, namun lain tangan lain pula rasa nikmatnya. Bukankah begitu? Kalau untuk mengunjungi keluarga yang di-tua-kan tentulah kami khusus membeli seperangkat tempat makanan yang baru, hehehe... seperti dua buah rantang susun untuk tempat bawaan kami. Alangkah senang dan bahagianya kami melihat mereka begitu berbinar menyambut bawaan kami sebagai oleh-oleh Lebaran untuk keluarga tercinta. 

Dan sebaliknya tentu saja keluarga yang kami kunjungi tidak akan membiarkan kami pulang dengan hampa tangan. Namun, biasanya mereka pun sudah menyisihkan penganan atau makanan sebagai balasan bawaan kami, sekalipun bukan itu harapan utama kami.  Yang terpenting bagi kami dan pastinya bagi siapa saja yang mempunyai keluarga akan sama perasaannya seperti aku -- bersilaturahmi adalah diatas segala-galanya.

Meskipun aku bukan warga asli Betawi, tapi setiap ada yang bertanya aku berasal dari mana, maka spontan akan aku jawab: Jakarta! Aku dari Jakarta. Anak-anakku semua lahir dan dibesarkan di Jakarta. Jadi, setiap Hari Raya Idul Fitri aku dengan santai juga mengikuti kebiasaan orang-orang Betawi dalam merayakan hari yang fitri ini. 


Satu lagi kebiasaan yang unik yang terlahir dari kebiasaan yang selalu kami lakukan.  Seusainya menjalankan solat Idul Fitri, kami selalu tanpa komando mengatur diri berdiri berjajar di jalan raya dengan keluarga kami, saling berjabat-tangan-erat. Saling senyum dengan tulus dan bermaaf-maafan serta berdo'a dengan tulus dalam hati:

SEMOGA KITA MASIH DIPERTEMUKAN DENGAN 
RAMADAN YANG AKAN DATANG .
AAMMIIN, YRA  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu