TAKJIL RAMADAN
TAKJIL RAMADAN
Walaupun banyak dari tulisan-tulisan yang aku baca mengatakan kata takjil yang sebenarnya bukanlah berarti makanan berbuka, tapi lebih kepada sebuah anjuran untuk menyegerakan saat berbuka puasa. Nabi Besar Muhammad SAW juga menjelaskan adalah Sunah bersegera dalam berbuka.
Sejak aku kecil dibesarkan oleh nenekku telah melekat dalam ingatanku arti takjil itu makanan untuk berbuka. Takjil untuk berbuka puasa ala nenekku dulu tak lain dari kolak ubi atau kolak singkong. Coba lihat foto kolak singkong yang aku ambil dari Google (Sumber Kor'an Memo). Begitu menarik dan seolah sudah terasa nikmatnya. Atau terkadang aku mendapat extra karena berpuasa, biasanya nenekku membuatkan untukku kue pisang sebagai tambahan takjil ramadan. Ternyata kue pisang ini banyak yang mengenalnya sebagai kue nagasari.
Maklum zaman ketika aku kecil jauh berbeda dari zaman milenial yang dialami oleh anak-anak dan para cucuku, yang memang sudah mengenal dan terbiasa mengartikan Takjil Ramadan sebagai makanan untuk kudapan berbuka puasa. Begitu juga bukibu di wilayah tempat tinggalku menyebut takjil untuk setiap giliran mengirimkan makanan ke Mesjid untuk berbuka puasa para jemaah yang akan solat di mesjid dan/atau mereka yang berada berdekatan dengan mesjid.
Di rumahku sudah menjadi kebiasaan untuk segera berbuka puasa ketika Adzan Magrib berkumandang, kami menyegerakan berbuka dengan meneguk minuman hangat, minuman dingin atau es kelapa muda. Jarang sekali kami menyantap kolak, kue-kue atau gorengan yang tersedia. Setelah itu kami bersegera Solat Magrib. Bagiku seusai solat pasti makanan berat yang aku pilih yaitu nasi beserta lauk pauknya.
Kewajiban berikutnya solat Isha sambil membaca surat-surat pendek menunggu saatnya solat Tarawih. Karena kondisiku yang tidak memungkinkan untuk solat tarawih, maka aku selalu solat tarawih sendiri di rumah.
Mengenai pengadaan takjil ramadan di rumahku tidaklah terlalu memusingkan dan jarang sekali membuat aku sibuk di dapur mengolahnya, karena setiap bulan ramadan menjelang saat berbuka puasa sudah banyak sekali meja-meja dagangan yang menjual beragam takjil baik di pinggir jalan raya atau di depan rumah penjual masing-masing. Betapa para ibu begitu kreatif membuat beragam takjil dan juga tidak kurang dari mereka yang menjual lauk-pauk untuk teman menyantap nasi putih pulen yang menunggu di rumah.
Last but not least: Memang sebenarnya sebaiknya solat tarawih dilakukan secara berjamaah di mesjid, namun bila kita tidak mampu melakukannya disebabkan satu alasan yang tak bisa diganggu-guga, hehehe... maka boleh melakukannya secara sendiri (munfarid) di rumah, dan ini yang aku lakukan sejak usiaku 70 tahun.
Komentar
Posting Komentar