Menanti Saat Kuliah
Sebelum aku berkisah tentang pengalaman menarik ketika masuk kuliah, aku kira perlu aku paparkan sedikit tentang suka -duka perjalananku yang membuat aku hampir saja putus asa. untuk bisa menikmati masa-masa kuliah. Keinginan untuk kuliah itu sudah lama bergelayut di benakku jauh sebelum aku duduk di bangku SMA. Begitu lulus SMA tahun 1959 dengan gembira aku sampaikan berita suka -cita ini kepada papaku. Papaku setuju tentang niatku untuk kuliah dengan persyaratan bahwa aku harus bekerja dulu. Mencari uang dulu. Baru kuliah, begitu katanya. Ternyata ayahku sudah membuat komitmen dengan seorang kawan karibnya untuk memasukkan aku dikantor temannya itu. Tanpa di test, tanpa wawancara. Aku pun diterima. Aku pasrah saja dan aku patuhi keinginan papaku. Menanti Saat Kuliah masih bergayut di kepalaku. Tiga tahun aku lewati tanpa kuliah. Waktuku kuhabiskan dengan bekerja di kantor pemerintah pada siang hari dan malam hari aku membantu usaha papaku mengelola ...