Pandangan Pertama: Terbang Tanpa Sayap.
Terbang Tanpa Sayap dulu sekali saat masih belia bayangmu selalu dalam anganku kuinginkan berada dalam dekap dan pelukmu begitu erat hingga ku terlena mimpi indah akan menyertaiku bersamamu hingga puasku terpenuhi begitu indah dan nikmat terasa membelenggu hati yang telah lama mendamba kau selalu tertancap dalam anganku begitu erat hingga suatu saat kau hadir dan mengajakku melayang tinggi bersamamu buih-buih awan putih yang ber-arak indah pun tak kau pedulikan kau terus dan terus membawaku menerjang gumpalan yang memesona itu aku kagum pada tubuhmu yang begitu gagah t'lah kalahkan s'gala rintangan kau tahu apa yang kurasakan, sayang aku merasakan sebuah keberuntung karena denganmu aku bisa terbang tanpa sayap. Keinginanku untuk bisa naik pesawat terbang sudah terpateri sejak aku masih muda. Begitu berlanjut hingga aku dewasa dan berumah-tangga. Menjadi wanita karir walaupun di sebuah perusahaan internasional belum bisa menjami...