Postingan

MFF PROMPT #25 - HARUSKAH?

Warti meninggalkan Yun tanpa menoleh. Hatinya hancur melihat keadaan teman karibnya ini. Sari  sudah tidur lelap di pangkuan Yun.   Diletakkannya Sari dengan hati-hati. Dipandangi lekat dengan pandangan bersalah. “Maafkan, ibu, nak. Ibu akan ikut bekerja dengan Tante Warti. Demi kamu.” Yun menyelimuti Sari dengan sebuah kain panjang, satu-satunya yang ia punya. Setelah itu Yun ber-putar-putar di depan cermin. Mendekatkan wajah begitu dekat dengan cermin. Yun mengelus wajahnya yang pucat. Kemudian Yun berlari ke sebuah lemari kecil di sudut kamar. Dibukanya laci yang sudah gompal pinggirnya.  “Aaa, ini dia." desahnya dengan riang. "Ini masih bisa aku pakai” Yun membuka tutup tempat lipstick yang sudah kusam, memutar bagian bawah dan tersembullah bagian   yang sudah tidak utuh lagi. Lipstik berarna merah bata. Bagus juga selera Yun rupanya. Yun   tidak suka warna yang menor. Perlahan Yun mengoles bibirnya dengan mengangakan kemudian memonyongka

Tantang Dirimu untuk Menulis.

Alhamdulillah, bahagianya aku ketika bisa menyelesaikan postingan untuk menjawab tantangan #30HariNonstopNgeblog yang diadakan oleh DBlogger dan Blogdetik, kemudian ditambah lagi dengan #10daysforASEAN. Selama waktu itu stamina yang aku rasakan benar-benar fit.  Aku tak peduli dengan ide yang belum muncul. Yang penting, ketika aku duduk di depan komputer dan jari jemari ini menari, begitu saja keluar deh bertaburan untaian kata-kata. Setelah selesai, baru  aku koreksi lagi, yang gak enak, aku buang, yang kurang pas, dibuat pas, dan yang nyleneh dibuat gak nyleneh , hehe.... Betul juga sebenarnya kalau ada yang mengatakan bahwa ide itu bersliweran -- tergantung bagaimana kita cepat tanggap dan bereaksi terhadap ide yang bersliweran itu. Dalam satu bulan aku bisa menghasilkan 40 (baca: empatpuluh) postingan. Bayangkan -- empat puluh postingan -- bukan hal biasa, kan? Tapi luar biasa. Koq bisa? Karena ada tantangannya? Bukan! Karena ada jeritan dalam hati: Ayo, terus berkarya menghadapi

Banner Warung Blogger.

REVIEW NOVEL "LABIRIN RASA"

Gambar
Judul Buku: LABIRIN RASA Penulis: Eka Situmorang-Sir Penyunting: Faisal Adhimas Penata Letak: Tri Indah Marti Designer Sampul: Oxta Estrada Penerbit: Wahyumedia Jumlah halaman: 394 12,7 x 19 cm. Cetakan 1: Jakarta, Wahyumedia, 2013. Harga:Rp.42,600 (diluar ONGKIR) KOMENTAR Cukup lama aku menyelesaikan membaca novel dengan jumlah halaman 394 ini. Biasanya, melihat buku novel dengan jumlah halaman 200an aku sudah mulai mikir 2 x untuk membacanya, tapi novel ini dengan jumlah halaman 394, begitu saja menjadi magnit bagiku untuk membacanya. Bukan karena ada hadiahnya, tapi karena my curiosity tentang apa sih arti Labirin Rasa i tu? Halaman demi halaman telah membawaku semakin larut untuk terus membacanya. Gangguan typo yang bersliweran di banyak halaman tidak mengurangi niatku untuk terus membaca. Dari sini aku bisa menyimpulkan apa yang dimaksud dengan Labirin Rasa itu. Sebuah petualangan rasa dalam mencari sang Pangeran Fajar. Ya, rasa juga mampu untuk berpetualang.

TangSel Punya Sebuah RSUD yang Megah.

Gambar
Kalau tidak untuk menjenguk salah seorang adikku yang sedang dirawat di RS itu, pasti aku tidak tahu, bahwa RSUD itu memiliki kamar-kamar yang bersih dan perawat-perawat yang ramah. Entahlah, mudah-mudahan ini bukan karena RSUD itu baru didirikan. Kita harapkan saja nasib RSUD ini tidak akan sama dengan nasib Bis Trans Jakarta, yang hanya pada awalnya saja mewah, bersih dan membuat nyaman, namun seiring berjalannya waktu, menjadi sebuah wadah transportasi yang tidak nyaman bagi penumpan. Terjadinya adu sikut dan aduk "bottom" sudah hal yang biasa. Tidak ada lagi toleransi bagi penumpang yang sudah sepuh. Nah, semoga saja RSUD ini akan tetap seperti sekarang. Bersih secara keseluruhan, mulai dari area pendaftaran sampai ke semua ruangan pasien. Sungguh, membuat pasien betah. Ada hal yang menggembirakan, bahwa sejak tanggal 1 Septembert  2013 launching oleh Ibu Airin Rachmi Diany Wardana, Ibu Walikota Tangerang Selatan yang manis dan cantik, bahwa pengobatan di RSUD ini

Jakarta, Diplomatic City of ASEAN.

Gambar
Hari ke-10 (4 September 2013) #10daysforASEAN.   Yeeee.. ..the Last Days of Pompeii, Ooops, maksudnya the last day of #10daysforASEAN.. TEMA: Mengapa Jakarta bisa terpilih sebagai Diplomatic City of ASEAN. Apa dampak positif dan negatifnya bagi Indonesia, khususnya Jakarta? Kesiapan apa saja yang perlu dilakukan oleh Jakarta sebagai tuan rumah dari Perhimpunan Bangsa-bangsa ASEAN?   ----------------- Sultan Hassanah Bolkiah, Ketua ASEAN (Sumber Gb.jentayuemastrading.blogspot.com Lima negara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand melalui Deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967 mendirikan sebuah Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara yang kemudian terkenal dengan singkatan ASEAN (Association of  South-East Asia Nations). Organisasi ini dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya serta memajukan perdamaian di tingkat regionalnya.   Dalam poin yang tercant

Negara Makmur, Rakyatnya Subur!

Gambar
  Hari ke-9 #10daysforASEAN (3 September 2013)  Alhamdulillah, seneng banget sudah menempuh 9 hari di tantangan #10daysforASEAN hari ini. Still one more day to go. Menyongsong ASEAN Economic Community (AEC) 2015 ada tiga pilar yang dicanangkan yaitu Persatuan Keamanan, Persatuan Ekonomi dan Persatuan Sosial dan Kebudayaan. Tema yang diangkat berkaitan dengan 3 pilar tersebut, yaitu, bagaimana mencapai tujuan pembangunan badan persatuan ASEAN? Mampukah negara-negara ASEAN mewujudkan:  Menyatukan Rakyat, Menciptakan Masa Depan?  Menyatukan Rakyat, Menciptakan Masa Depan adalah tema yang dikemukakan dalam KTT ASEAN ke-22 pada bulan April 2013 yang diadakan di negara Brunei Darussalam. Mampukah negara-negara ASEAN mewujudkan Menyatukan Rakyat, Menciptakan Masa Depan? 

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu