Postingan

Bagai Hujan di Teriknya Panas.

Gambar
Jum'at, 15 Nopember 2013 kami (aku dan anak lelakiku) masih asyik bermain game ZUMA hingga pukul 02.00. (16 Nopember 2013).  Kami juga asyik dengan ber-narsis ria dengan kamera laptop. Kami begitu gembira, anakku membuat rekaman lagu-lagu Rolling Stone yang menjadi favorit-nya: "You Can't Always Get What You Want," walau dengan suaranya yang terdengar sangat sumbang. Pokoknya, bagi anakku, dia nyanyi. Titik. Sejak lama, anakku memang memiliki temperamen yang  tinggi, tidak bisa mengontrol diri, emosinya mudah meledak karena hal-hal sepele. Aku merencanakan, keesokan harinya Sabtu, 16 Nopember, untuk berkunjung ke salah satu tempat pengobatan alternatif. Biasanya anakku bangun ketika waktu subuh tiba, tapi hari itu pintu kamarnya tetap tertutup. Aku biarkan, karena akupun berpikir, dia pasti lelah. Namun hingga pukul 07.30 tidak juga kunjung dibuka pintu kamarnya, aku mencoba untuk membukanya. Ternyata tidak dikunci. Apa yang aku dapati disana? Anakku terbaring, d

Apalah Arti Sebuah Kata.

Gambar
Source: depositphotos.com Terkadang manusia meremehkan arti sebuah kata dan mereka selalu berdalih A palah Arti Sebuah Kata. Padahal, dari kata atau kata-kata ini bisa menimbulkan beragam kejadian, baik itu kejadian yang buruk, menyebalkan, menyenangkan, dan bahkan yang memberi kebahagiaan yang hakiki. Dulu, ketika  bekerja di sebuah perusahaan internasional, aku selalu mengingat nasehat seorang teman, yang hingga saat ini masih kuingat kata-katanya yang berbunyi:  "Watch your tongue when talking to somebody. Word can kill you. Word can bring you to a happiness."  Tentu kalimat ini sangat luas artinya, bisa jadi sebuah nasehat, mungkin juga sebuah anjuran, atau mungkin sebuah peringatan. Beliau acapkali berkata tentang beragam karakter yang dimiliki oleh setiap insan Allah, tidak terkecuali aku, tentunya. Dia berpesan wanti-wanti bila berkata-kata dengan seseorang, apalagi seorang wanita. Kata-kata itu selalu bergayut dalam ingatanku sebagai sebuah peringatan. S

Surat Terbuka Untukmu, MFF

Gambar
Dear  Admin. dan jajarannya di Monday Flash Fiction, Surat terbuka untukmu,MFF ini sengaja aku buat pada saat aku bisa meninggalkan anakku di RS bersama salah seorang keponakanku. Aku harus pulang mengambil sesuatu untuk anakku. Kesempatan yang tidak akan aku sia-siakan tentunya untuk menarikan jemariku di atas toets keyboard kesayanganku, sekalipun jadul, it's okelah, yang penting kesempatan emas ini akan aku gunakan. Ada pepatah yang mengatakan "Sambil Menyelan Minum |Air," kan? Insya Allah, hari ini surat surat terbuka untuk para pengelola, pengajar, pengarah gaya (hahaha...) akan aku kirimkan untukmu. Aku sebenarnya malu menjadi membermu, wahai MFF, karena aku tidak pernah menggunakan secara rutin waktuku untuk setia mengunjungimu. Padahal aku menjadi seorang yang percaya diri untuk menulis flash fiction juga karena perkenalanku denganmu. Aku sadar, kalau saja aku secara teratur mengunjungimu, kemudian meng-klik topik yang bertebaran tentang apa dan bagai

25 JANUARI

Gambar
“Tanggal 25 Januari jam 09.00 aku minta kau sisihkan waktu untukku. Kita harus menghadiri acara penting. Aku tidak mau mereka tahu ada keretakan diantara kita.” Suara suamiku tegas menyentuh telingaku. “Harus? Bagaimana kalau aku tidak bisa.  Bukan tidak mau. Seorang karibku, Sinta, akan datang dari Jepara. Dia tidak kenal Jakarta dan tidak punya siapa-siapa, kecuali aku. Urusan Sinta lebih penting, ketimbang urusan acara gelar doktor,  kerabatmu, Mas! Ini adalah masa depan Sinta. Panggilan kerja hari ini, 25 Januari , dari sebuah perusahaan besar yang sudah lama jadi incarannya.  Aku harus menemaninya. Ma’af, Mas, aku tidak bisa ikut.” tandasku.  Namun kebimbangan singgah dalam pikiranku. Sorot mata itu, kenapa begitu lembut, tidak seperti ketegasan kata-kata yang keluar dari mulutnya. Aku tidak mampu menduga ada apa di balik sorot lembut mata hitamnya.   Setahun sudah, hubungan kami memang kurang harmonis. Diam-diam aku jatuh hati pada  pemuda yang lebih mu

Agar Pikun Dini Tidak Cepat Menyapa.

Gambar
Judul postingan Agar Pikun Dini Tidak Cepat Menyapa ini terinspirasi dari tulisan pakde Cholik tertanggal 9 Juli 2013 tentang   “ Manfa’at Ngeblog untuk Mencegah Pikun Dini ."   Aku memilih topik ini semata karena sesuai dengan kondisiku di usia 75, mudah memberikan tanggapan. Awalnya memang aku ngeblog untuk iseng, mencari income tambahan.   Kemudian aku dapatkan beberapa titik, memang ngeblog bermanfaat untuk mencegah pikun dini. Tanggapanku tentang judul postingan pakde Cholik, berikut ini: Sejak aku tidak berpenghasilan, semua kebutuhanku ditunjang oleh anak-anakku, terutama oleh anakku yang bungsu. Lho koq? Iya, karena si bungsu inilah yang paling berada diantara ketiga anakku yang lain.   Koq aku jadi benalu, ya?   Duduk manis tanpa penghasilan. Aku mulai berpikir untuk terjun ke dunia online, karena banyak info yang aku dapat, bahwa   income juga bisa kita raih dari aktifitas online. Selang beberapa waktu, ternyata usahaku di bisnis online tidak berhasil denga

Percayalah, Irit Itu Bukan Pelit.

Gambar
Sebetulnya bukan karena aku kehabisan ide. GA yang diadakan oleh Kaka Akin sangat menggoda aku untuk ikutan. Memang banyak segi-segi positif dalam hidup ini yang bisa dijadikan ajang untuk mulai berlaku "irit". Jangan salah baca lho, bukan pelit. Salah satu subjek yang akan aku bahas adalah postingan yang pernah aku muat dalam blog ini. Karena pemilik blog Try2BCool mengizinkan postingan yang sudah dimuat untuk diikut-sertakan dalam GA, dengan catatan, setelah diolah kembali. Beberapa blogger yang pernah mampir ke rumah mayaku, pasti sudah membaca judul postinganku yang ini: Percayalah, Irit itu Bukan Pelit. Mau contoh-contohnya? Yuk, simak pengalaman bunda dibawah ini: Nah, kesempatanku untuk mengikut-sertakan postingan ini sebagai salah satu cara yang paling afdhol untuk bersikap irit tapi bukan pelit. Aku punya alasan yang kuat untuk memberikan kesan dan pesan melalui tube pasta gigi ini. Kenapa? Karena keseharian kita tanpa menu makanan, it's oke-lah, tapi

Geliat KEB di Mataku.

Gambar
Sebagai pembuka postingan ini, aku ucapkan: untuk KEB yang berulang tahun hari ini, 18 Januari 2014 - "Selamat ber-ulang tahun. Semoga kiprah dan geliat Kumpulan Emak2 Blogger, semakin berkibar di-tahun-tahun mendatang. Aamiin." Tidak berkelebihan kiranya kalau aku katakan, bahwa sebagai member KEB, aku juga dilahirkan pada bulan dan tahun yang sama dengan KEB, hehe.. Semula aku sangat keberatan ketika seorang blogger mengundangku (kalau tidak salah Mak Ila Rizky Nidiana. Maaf kalau aku salah.) untuk join KEB. Aku sangat ragu, aku berpikir seribu kali (wah, banyak amat mikirnya!!) Aku ini kan bukan emak-emak lagi, aku ini udah jadi seorang nenek. Apa mungkin diperbolehkan gabung.?  

Predikat Blogger Adalah Sebuah Kebanggaan.

Gambar
Postinganku teranyar tertanggal 27 November 2013 untuk berpartisipasi di Kontes ngeblognya Pakdhe Cholik -- Kontes Unggulan Proyek Monumental Blogger 2014 aku kerjakan di sela-sela tugas menjadi perawat pribadi anakku yang sakit sejak 15 November. (Hingga saat ini aku masih mengemban tugas mulia ini, sebagai ibu dan sebagai Perawat khusus -- berarti cukup lama aku tidak menengok blog tersayangku ini, kurang lebih tiga minggu terbengkalai.\ Postingan yang aku kirimkan untuk partisipasi sebagai peserta di ajang Srikandi Blogger 2014 ternyata  ditolak dengan manis, hehe..Aku salah kaprah tuh. (Aku tidak boleh ikutan lagi.) Sebabnya? Aku adalah Srikandi Blogger Lifetime Achievement 2013, versi ACER/KEB dengan hadiah yang aduhai banyaknya.. Aku terlalu menggebu ya? Soalnya membayangkan excitement -nya naik panggung tuh, qiqiqiqiii. Ber-angan-angan naik panggung lagi nih si bunda, huahuahua... -- udah donk, Bun! Gantian atuh sama yang lain . Oke3x, maapkeun, Mak Ketua SB20

Teruskan yang Tertunda! -- Proyek Monumental Blogger Tahun 2014

Gambar
Teruskan yang Tertunda! -- Proyek Monumental Blogger Tahun 2014 --  sengaja judul ini aku pilih karena aku punya alasan yang kuat Dan kesempatan untuk menuangkan semua  uneg-uneg yang ada dalam dada -- sebelum semuanya menjadi sebuah asa yang hilang, dan raib begitu saja. Insya Allah, akan bisa terlahir dengan mengikuti Proyek Monumental Blogger Tahun 2014-nya Pakde Cholik. Sebelum aku memulai menulis tentang  Teruskan  yang Tertunda! -- Proyek Monumental Blogger Tahun 2014 - - tidak ada salahnya kalau aku juga memuat yang berikut ini:

Bagaimana Caranya Akrab dengan Cucu?

Gambar
Bagaimana Caranya Akrab dengan Cucu ? Sebelum aku mengutarakan lebih jauh tentang hal ini, lebih baik aku mulai dengan menceritakan bagaimana hubunganku dengan anak-anakku, ketika mereka masih balita, remaja, dewasa, kemudian setelah mereka berumah-tangga. Aku sangat mencintai anak-anak sejak masih gadis, jadi tidak heran, ketika aku memiliki anak-anak yang aku lahirkan sendiri sebagai buah cinta antara aku dan suamiku, tentu saja aku sangat mencintai mereka. Ketika mereka masih kecil, aku tak segan-segan untuk berusaha membuat diriku seperti se-usia mereka. Maksudnya, ketika mereka bermain tali, lompat-lompatan, maka aku juga bisa melakukannya. Dan ketika anak-anakku bermain bekel, congklak atau yang lain, aku pun pasti menyisihkan waktuku untuk bisa bermain bersama mereka. Dengan hal-hal yang kelihatannya kecil ini, menjadikan diriku sangat akrab dengan anak-anakku. Sebelum waktunya tidur, aku dan anak-anakku selalu ber-guling-guling dan bergulat di tempat tidur, bercanda-tawa, ge

Back to Basic

Gambar
Dua tahun yang lalu. Back to Basic -- sengaja aku pakai untuk judul postingan kali ini. Terlalu ke-barat-baratan? Biarin, yang penting biar menarik, hehe. Maksudnya sih sebenarnya hanya mau menceritakan, bahwa sejak sebulan yang lalu, aku sudah kembali ke alamat rumah pribadiku di Pamulang. Namun alamat surat-menyurat tetap masih di alamatkan ke rumah anakku di Green Bintaro Residence. Alasan yang tepat adalah karena di rumah pribadiku itu, gak ada yang stand-by di rumah. Aku terkadang sering pergi (misalnya ke Warnet, hehe..), anakku yang laki-laki sering gak di rumah. Nah, lengkaplah alasan untuk tetap (sementara) meng-alamatkan surat menyurat untukku ke alamat anakku.

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu