Postingan

Ber-Selfie-ria untuk Ultah Warung Blogger.

Gambar
Selamat Ulang Tahun yang ke-3 Warung Blogger -- Semoga Semakin Jaya dan tetap mengayomi para member. Aamiin. Foto-foto selfie sengaja aku simpan di blog ini,semata-mata untuk mengingat betapa susahnya mengatur posisi untuk bisa membidik sendiri sebuah foto diri, yang disebut 'selfie' Walaupun memory card  penuh dengan hasil jepretan-jepretan, tidak menjadi masalah. Yang penting aku bisa berpartisipasi meramaikan sebuah ajang Kontes Foto Selfie yang diadakan oleh Warung Blogger dalam rangka memperingati ultahnya yang ketiga.

Di Sorgakah Aku?

Gambar
Source: ramliz.blogspot.com Hal itu selalu saja terjadi. Hampir setiap hari. Walaupun kami buta, aku tidak tuli seperti Nadia. Kebisingan apapun pasti singgah di telingaku. Tuhan Maha Besar, di balik kekuranganku, kelebihan Dia anugerahkan untukku. Pendengaranku yang teramat sempurna. Seperlahan apapun, pasti telingaku   mampu menangkapnya.       Aku bersama Nadia. Sementara ayah dan ibu berada tak jauh dari kami. Tetapi kami tak melihat keduanya. Kami hanya mendengar suara-suara mereka saling berteriak. Lalu suara itu menghilang. Tak terdengar lagi.

Cinta Sejati Penuh Kesetiaan.

Gambar
Source: buzz-artikel.blogspot Sudah beberapa hari ini aku bermalam di rumah anakku di Ciputat dan Bintaro. Pertama karena beberapa hari yang lalu lampu padam untuk seantero Tangerang Selatan. Nah, daripada gelap-gelapan sendiri di Pamulang, kan lebih baik pasang lilin rame-rame di rumah anakku, hehe... Hal lain yang bikin aku kecewa, PC-ku error , CPU-nya selalu bersiul panjang, monitor pun tidak bisa beraksi memperlihatkan gambar. Oo-Em-Jii, haloo...  Cepat tanggap, donk, Bunda! Oke-oke, I will, for the sake of my eagerness to update my blog.

Alhamdulillah, Dia Lahir Tanpa Cacat.

Gambar
Source:wwwlastmanstanding.blogspot.com Dulu, ketika anak-anakku masih kecil, belum ada dunia blogging seperti sekarang. Aku hanya merekam semua kenangan manis, baik tentang perkembangan fisik anak-anakku maupun tentang perkembangan inteligensianya dalam kenangan. Jadi tidak ada tulisan-tulisan yang bisa dijadikan kenangan, kecuali foto-foto tanpa kata dan cerita. 

Kubur Kenangan Itu!

Gambar
Ketika aku kembali lagi ke rumahku di Pamulang, setelah beberapa hari bermalam di rumah anak-anakku, terasa sekali kesepian yang mencekam kala aku membuka pintu, menengok sebentar pada tulisan yang tergantung di pintu Home Sweet Home. Tak ada lagi yang akan menjawab salamku. Tak ada lagi suara dengan nada tinggi menyapaku: "Mama, ya?:" Semua itu telah berlalu, tak akan kembali. Leherku serasa tercekat. Kutahan airmata yang sudah memenuhi kelopak mataku. Aku tidak boleh menangis lagi. Anakku sudah tenang di sisiNya. Tiada rasa sakit yang dirasakannya lagi. 

Risol-koe, Oh, Risol-koe.

Gambar
Siapa yang akan menyangka aku akan mencicipi risol beraneka rasa ini? Ya, giveaway sudah berlalu dan aku pun tidak pernah tahu siapa pemenangnya. Ternyata pemilik blog  Cerita Si Hejo , Mbak Anindita,  yang mengadakan First Giveaway di bulan Pebruari sudah mengirm SMS tertanggal 3 Maret 2014, memberitahukan, bahwa aku adalah salah satu Pemenang First  GA Risoles Risolkoe.

Terbanglah Bersama KEB.

Gambar
Sengaja judul Terbanglah Bersama KEB   aku pilih. Kenapa?  Karena aku pribadi, sejak menjadi member   grup yang bernama Kumpulan Emak2 Blogger, dengan singkatan populernya KEB, yang menancapkan sebuah motto keren "Kami Ada untuk Berbagi," tidak lagi duduk manis sebagai seorang tua renta, pensiunan, namun semangatku terbakar juga untuk turut ambil bagian dalam kegiatan offline .  Serasa hidup ini jadi berwarna.

Sense of Belonging.

Gambar
Source: ericajames.co.uk Alhamdulillah, pagi ini aku dapat menangkap sebuah ide. Kata Pembimbing-ku tak langsung, Pakde Cholik , dalam melahirkan sebuah postingan, kita harus bisa menangkap ide yang pating sliwer . Nah, .ini dia ide-ku pagi ini -- tentang Sense of Belonging . Maaf, bukan  aku sok-sok-an pake bahasa Inggris, tapi justru kata dalam bahasa Inggris itulah yang akan dibahas. Jujur saja, bahasa Inggris-ku masih blepotan . Tapi karena ini memang inti permasalahan yang akan aku angkat sebagai postingan, ya, haruslah pake bahasa Inggris pula judulnya, hehe... Oops , aku harus mengucapkan terimakasih kepada Mbak Diadjeng Laraswati H , yang telah, dengan tak sengaja, menjatuhkan sebuah ide, langsung saja ide itu aku pungut dan aku jadikan judul postinganku. Aku serasa menjadi seorang guru yang beruntung karena mendapat pertanyaan dari seseorang yang smart and brilliant : "Maksudnya sense of belonging itu, gimana ya, Mak?"

Meet & Greet KEB dan Tim Indonesiana.

Gambar
Baru-baru ini, Sabtu, 26 April 2014, aku hadir di acara undangan -- Meet and Greet KEB dan Tim Indonesiana, Tempo Inti Media, di Gedung Kebayoran Center No. 11A-15A, pukul 14.00 - 17.00 -- merupakan sebuah refreshment yang semakin membuat aku terbantu untuk tidak mengalami apa yang dinamakan pikun dini, hehe.. Sudah lama aku tidak sempat menghadiri acara-acara KEB yang diadakan secara offline.   Mak Sri Giarti: Pinjem ya fotonya. Foto yang dijepret si Kaka cuman sepotong, Gpp ya. Tq Awas ya Goodybag-nya ketinggalan, hehe...

Home Sweet Home

Gambar
Di pintu rumahku tergantung sebuah hiasan bertuliskan: " Home Sweet Home ". Waktu itu, ketika aku pulang melangkahkan kaki di rumahku sendiri, hati ini seperti mendapat pecutan yang teramat membekas. Perih. Berkelebat dalam pikiran, lebih baik aku tinggalkan saja rumah ini. Langkahku memasuki rumah ini pun tidak akan mampu menghilangkah kesedihan yang selalu saja bertengger di hati ini. Di setiap sudut rumah ini aku akan melihatnya. Aku akan mengingatnya. Dan aku akan membayangkan, betapa mimik wajah jahilnya menggodaku. Bahkan di setiap akhir sujud dalam sholat, ketika mengirimkan do'a untuknya, masih saja kelopak mata tua ini dipenuhi oleh cairan bening, yang akan terus menggelinding melalui pipiku yang telah kisut. Ah, kenapa ini harus terjadi? Aku tahu, tidak ada seorang ibu, di belahan dunia mana pun yang akan siap menerima kehilangan seorang anak, buah hatinya, pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya.

GIVEAWAY, Berkat Mendongeng Lahirlah Sebuah Antologi.

Gambar
Sejak kecil aku sudah tidak lagi merasakan belai kasih seorang ibu. Belaian lembut yang aku rasakan hanya dari seorang Nenek yang sangat mengasihi aku dan kakakku. Kami tinggal bertiga, jauh dari ayah serta kakak-kakak yang lain. Terus terang, kehadiran ibu yang digantikan oleh seorang nenek sejak aku berusia balita, tentu saja mencuatkan rasa rindu akan nyanyian pengantar tidur untuk menina-bobokkan aku agar mata cepat terkatup dan terlelap.  Namun, aku sama sekali tidak pernah menyesali sikap nenek yang tidak pernah mau menina-bobokkan aku dengan nyanyian lembutnya. Aku merasa puas dengan mendengarkan nenek membacakan ayat-ayat pendek dari Al Qur'an baris demi baris, hingga aku mampu menghafalnya dalam waktu yang pendek. Subhaanallah, nenekku ternyata tidak kehilangan akal. Beliau tidak bisa bernyanyi, tapi beliau sangat arif dengan sabar membacakan ayat-ayat pendek itu untuk aku ikuti, hingga aku terlelap. Nenekku keren ya?

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu