Postingan

Foto-foto yang Berbicara.

Gambar
Berbicara soal Hari Raya Kurban, sangat terenyuh hati bunda ketika melihat siaran di televisi tentang  anak-anak sekolah di Pedesaan yang dianjurkan oleh Ibu Guru mengunpulkan uang (membuka tabungan) untuk membeli hewan kurban. Sungguh sebuah didikan dan arahan yang sangat mulia. Pada hari Senin, 12 September beberapa jam seusai Solat Idul Adha, saatnya untuk menyembelih hewan-hewan korban. Kaum Muslim yang menyerahkan hewan kurban ke Mesjid Attaqwa Raya banyak jumlahnya. Karena aku terlambat datang ke lapangan, jadi tidak sempat menjepret hewan-hewan itu sebelum disembelih. Tulisanku ini hanya untuk meng-update blog melalui kegiatan-kegiatanku selama berada di Pamulang 2. Aku ikut  bangga sebagai warga yang bermukim dekat Mesjid Attaqwa Raya bisa menyaksikan betapa banyak warga yang menyerahkan hewan kurbannya. Alhamdulillah. Semoga Allah melindungi mereka dan memberikan keberkahan rezeki untuk mereka. Aamiin. Cara penyembelihan hewan kurban di Mesjid Attaqwa Raya, menuru

Alhamdulillah, Idul Adha Mempertemukan Kami

Gambar
Sejak hari Jum'at malam aku sudah kembali ke rumahku di Pamulang. Aku harus bersiap-siap untuk menyambut anak cucuku pada hari raya Idul Adha, hari Minggu,12 September 2016. Aku harus memesan makanan kesukaan mereka seperti layaknya masakan untuk Hari Raya Idul Fitri. Disamping itu, alhamdulillah aku masih diizinkan oleh Allah yang Mahakuasa untuk bisa menjalankan Solat di hari raya Idul Adha. Setelah sekian lama tak pernah menginjak halaman Mesjid di wilayah RT tempat tinggalku, baru kali itulah kembali kakiku menjejak bumi halaman Mesjid Attaqwa Raya. Alhamdulillah. Sebelum meninggalkan rumah, aku berangan bisa bertemu dengan Guru yang pernah mengajarku  mengaji di salah satu ruang di Mesjid itu. Rumah kami hanya berjarak dua jalan saja, dekat tapi jauh, karena aku jarang sekali hadir di Pengajian yang dipimpinnya. Di pengajian itu tidak hanya satu orang Guru -- tapi ada juga Ustadz dan Ustadzah yang memberi kami pelajaran agama. Kadang memanggil Nara Sumber dari luar wil

What Is My Favourite Me Time?

Gambar
ODOP hari ke-14, tema Me Time Favourite, Minggu, 11 September 2016. Aku baru saja mulai tak-tik-tuk di atas keyboard laptopku. Aku akan terus menulis apa yang ada dalam pikiranku melalui jemari yang masih lincah ini. Seperti banyak yang mengatakan, kalau mau menulis, menulislah, jangan memikirkan apa judulnya. Lho? Jadi kalau belum tahu judulnya gimana mau lancar menulis? Karena itu lebih baik aku pilih saja judul yang tidak jauh dari tema yang diberikan oleh Cikgu Ani Berta. Ini judulnya: "What Is My Favourite Me Time?"

DeadLiner Stand Up Comedy On the Blog?

Gambar
Sourc: pixabay ODOP hari ke-12, Jum'at, 9 September 2016. Tema: Bebas. I scroll di daftar "Posts" -- aku lihat masih ada satu "draft" yang belum di publish, ya iyalah, masih draft jelas belum di publish, gimana sih bunda ini. Maaf, biasalah karena sedang terburu-buru harus mengerjakan 2 buah Review, jadi bingung juga mau nulis apa ya, untuk postingan ODOP hari ke-12 ini. Sedangkan hari ke-11 aku menyerah membuatnya karen temanya agak susah bagiku karena berkisar dan menyangkut soal agama. Jadi terpaksa aku menyerah sebelum bertempur.  Aku putuskan untuk meng-edit draft yang belum di publish ini. Aku harus meng-editnya di sana sini dan aku gunakan untuk mengu-update blog-ku untuk ODOP hari-12.  Tulisan tersebut ternyata draft yang gak sempet aku publish karena  kendala teknis

Kenangan Temu Kangen Keluarga Besar Unicef

Gambar
Wah, wah, waaah, ODOP hari ke-10 dengan tema "Cerita dari Reuni (Sekolahan/Bebas)" ini bikin keningku yang udah berkerut tambah berkerut. Aku tidak mau terlalu lama tercenung memikirkan apa yang akan aku tulis. Masih ada bahan koq untuk tulisanku.

My Home Sweet Home

Gambar
ODOP hari ke-9 bertema Home Sweet Home, tema yang kebetulan sekali dengan kesempatanku pulang ke Pamulang 2, my home residential, my home sweet home .Ya, itulah istilah yang selalu dipakai oleh anakku almarhum tentang rumahku yang mungil, boleh dibilang 4-L, ya, gitu deh istilah kekinian apa pun namanya, tapi itu artinya Lo-Lagi-Lo-Lagi. Rumah satu lantai. Memang rumah kami kecil dengan ukuran tidak sampai  80 square meters. tapi kami memilikinya sejak tahun 1987. Banyak kisah-kisah manis di balik kemungilan rumah itu. Kenapa di atas aku katakan kebetulan dan kesempatan. Sejak beberapa bulan belakangan ini aku sulit sekali untuk menengok rumahku. Anakku membutuhkan aku untuk stand-by berada di rumahnya karena tugasnya. Ia harus berangkat di pagi hari pukul 06.45, sementara si Mbak datang sekitar pukul 06.45 or 06.30, sehingga ada kevakuman di mana cucuku akan berada sendirian di rumah sebelum berangkat ke sekolah. Hal ini tidak mungkin aku biarkan. I love my grandson so much .

Mau Tahu Perlengkapan Ngeblog-ku?

Gambar
Tema ODOP hari ke-8, Senin, 5 September 2016 "Perlengkapan Kegiatan Ngeblog yang Penting Dimiliki." Alhamdulillah, tema yang gak terlalu menguras daya pikir. Secara sederhana akan aku uraikan apa saja yang perlu dimiliki untuk menunjang kegiatanku ngeblog. Komputer atau Laptop Pada awal ngeblog aku tidak memiliki perlengkapan apa-apa, selain "fulus di saku" karena aku melakukan kegiatan ini selalu di Warnet, hehe...Tapi kemudian ada perubahan berkat perhatian dari anak-anakku aku diberi hadiah sebuah laptop ACER -- ceritanya aku sudah muat di postingan sebagai cerpen. Mulailah aku berselancar di dunia maya dengan tenang dan penuh semangat karena sudah ada sesuatu yang utama harus dimiliki oleh seorang blogger. Tanpa alat canggih yang satu ini, bagaimana mungkin aku bisa melakukan kegiatan ngeblog atau pun berkirim-kiriman email dengan anakku yang tinggal nun jauh di sana. Melalui alat yang satu ini komunikasiku dengan anak, menantu dan cucu cukup te

Legitnya Kue Pancong

Gambar
Hari ini aku harus pulang ke Pamulang dengan menumpang Uber dan seperti biasa melewati  Prapatan  menuju arah Pamulang 2. Di situ selalu mangkal tukang kue pancong. Kalau saja aku naik Ojek atau Go-Jek, pasti aku sudah berhenti dan membelinya. Makanan ini sangat, sangat mengingatkan aku pada kue atau masakan ke masa kecilku.

Badai Pasti Berlalu

ODOP hari ke-6, Sabtu,3 September 2016 adalah menulis Cerpen. Hiks...ide dari mana nih. Tapi, tenang, aku akan bercerita tentang diriku, kan bisa juga dianggap sebagai cerpen. Insya Allah aku usahakan berjalan di lorong waktu ke tahun 2009 onward. Aku akan menuliskan judul cerpenku: Badai Pasti Berlalu." "Pagi-pagi Mama udah ngonlain deh!" anakku memulai komentarnya di pagi hari. Suaranya agak sedikit sinis, ketika melihat aku sudah mulai menarik kursi dan duduk di depan komputer. "So what?" jawabku sambil tersenyum, tapi nada suaraku tidak kalah sinisnya. "Ya, gakpapa sih. Tapi Mama kan harus ingat kesehatan Mama juga. Mama masih harus banyak beristirahat," sambungnya. "Otak Mama butek rasanya tidur melulu. Capek. Penyakit 4-L lelah, letih, lesu dan lemah masih juga betah di badan Mama." Aktivitas online-ku selalu saja mendapat hambatan yang membuat hati ini kurang lega duduk di belakang komputer. Kesempatanku online secara lelu

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu