Saat aku masih belum menikah di usia hampir kepala tiga, hatiku dag dig dug. Bukan karena aku belum menikah tapi bagaimana caranya agar aku dapat memenuhi keinginan Papaku untuk memiliki cucu sebelum ia tutup usia. Keadaannya sakit-sakitan membuat kami semua memprediksi tentang kesehatannya yang semakin menurun akan menyebabkan kami cepat pula kehilangan dia. Apa dayaku di usia yang hampir kepala tiga ini belum juga menikah? Jelekkah aku? Tidak juga, menurut versiku, hehe... Ada yang jauh lebih buruk wajah dibandingkan diriku, namun ia sudah dipersunting oleh seorang pria ganteng dan saat itu telah pula dianugerahi putra putri kembar. Empat tahun masa pernikahan, mereka diberi anugerah dua pasang anak kembar. Subhaanallah! Bukankah perempuan tersebut bertambah lekat di hati pria yang memilikinya? Karena cantik? Tidak! Budi bahasa dan prilakunya yang menjadi penyebabnya. Prilaku yang baik, santun, tidak sombong, tidak sekali pun perrnah menyela lawan bicara, apalagi mencela. Itul